Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Saya Merawat Baju Batik

29 Mei 2021   22:28 Diperbarui: 29 Mei 2021   22:40 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi :Menyeterika batik dilapisi kain tipis (www.blibli.com)

Batik sebagai warisan budaya Indonesia

Batik adalah hasil karya anak bangsa Indonesia yang sudah mendapatkan pengakuan dari dunia sebagai warisan budaya asli Indonesia, yaitu melalui UNESCO yang merupakan badan PBB bidang Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan sejak tanggal 2 Oktober 2009. 

Melalui batik ini, karya cipta seni dengan berbagai ragam corak kebudayaan masing-masing daerah di Indonesia terwakili melalui tangan-tangan gemulai yang menari di atas lembaran kain putih bersih. Tangan-tangan ini melukiskan beragam ide seni yang mempunyai makna mendalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Inilah yang membuat karya seni batik ini menjadi berkelas dan dunia pun terkagum-kagum dibuatnya.

Harganya pun menjadi sangat bervariasi tergantung bagaimana proses pembuatan, bahan yang digunakan, motif /corak, dan kandungan nilai seninya. Batik tulis tentu harganya lebih mahal daripada batik cap. Proses pembuatan batik tulis ini lebih lama karena langsung dilukis menggunakan canting dan lilin yang dilelehkan sebagai tintanya. Lilin yang digunakan khusus untuk membatik. 

Rumitnya pengerjaan batik tulis ini sehingga membuat harga lebih mahal daripada batik cap. Meskipun harga batik tulis ini cukup mahal tetapi batik kini telah mengindonesia bahkan disukai pula oleh wisatawan luar negeri. Di Indonesia, bahkan hampir setiap kantor pemerintah maupun non pemerintah mempunyai seragam batik yang menjadi identitas masing-masing kantor.

Ilustrasi : Membatik ( travel.kompas.com)
Ilustrasi : Membatik ( travel.kompas.com)
Masyarakat pun antusias untuk wajib memiliki baju batik sebagai baju untuk acara formal maupun non formal. Masyarakat membeli baju batik atau kain batik sesuai budget masing-masing. Mereka senang membeli baju batik tetapi terkadang tidak mengerti bagaimana cara merawat baju tersebut agar warna coraknya tidak cepat "mbladhus" (usang). Termasuk diri saya, pada awal memiliki baju batik tidak berbekal pengetahuan yang cukup untuk merawatnya. Walhasil baju batik saya dan suami cepat mbladhus meskipun baru beberapa kali dipakai.

Akhirnya rasa ingin tahu bagaimana sih merawat baju batik yang benar itu, saya dapatkan dari salah satu toko batik di kota tempat tinggal kami dan juga melalui sharing pengalaman dengan beberapa teman.  Namun setelah mencoba beberapa resep yang didapat,berikut yang biasa saya lakukan di rumah :

Ilustrasi :Menyeterika batik dilapisi kain tipis (www.blibli.com)
Ilustrasi :Menyeterika batik dilapisi kain tipis (www.blibli.com)
Tips merawat baju/kain batik sebagai baju kesayangan 
  1. Memisahkan kain/baju batik dari baju  lainnya. Pemisahan dimaksudkan agar baju lainnya tidak terkontamisai warna batik  yang biasanya terjadi pada saat pertama kali mencuci / masih baru. 
  2. Merendam kain batik menggunakan air dan larutan shampo. Shampo ditengarai lebih aman untuk batik, karena kandungan bahan kimianya lebih rendah daripada detergen sehingga warna kain lebih awet. Selain itu pakaian juga lebih wangi.
  3. Mencuci baju batik/ kain batik cukup dengan dikucek sebentar menggunakan tangan di bagian yang kotor saja, misal bagian kerah yang suka cepat kotor. Baju/kain batik tidak disarankan mencuci dengan mesin cuci, karena dpat merusak serat kain.
  4. Setelah dibilas bersih, sebaiknya tidak diperas atau jika terpaksa harus diperas, lakukan secara perlahan. Pemerasan baju terlalu kuat dapat menyebabkan kerusakan pada serat kain.
  5. Penjemuran cukup diangin-anginkan saja menggunakan hanger, tak perlu kena sinar matahari langsung agar warna baju tidak cepat pudar.
  6. Jika memerlukan untuk diseterika, yang saya lakukan adalah menyeterika bagian dalam baju. Beberapa teman bilang bisa dilapisi dengan kain tipis atau koran untuk mencegah pudarnya warna. Seterika distel dengan panas sedang saja bukan yang paling panas.
  7. Baju yang sudah diseterika disimpan dalam almari dengan menggunakan hanger agar tidak kusut dan mudah diangin-anginkan untuk menghindari jamur.

Mencuci menggunakan lerak

Ilustrasi : salah satu contoh lerak (www.mibebi.com)
Ilustrasi : salah satu contoh lerak (www.mibebi.com)

Suatu hari saya dan suami membeli kain batik di salah satu toko, dan melihat semacam larutan dalam botol. Setelah bertanya kepada mbak-mbak yang melayani kami ternyata itu adalah lerak. Lerak juga bisa digunakan untuk mencuci baju/kain batik sebagai pengganti sabun. Lerak ini juga cenderung lebih aman terhadap serat kain dan warna kain tidak lekas pudar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun