1. Pengalaman selama bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan bagi umat Islam menjadi bulan yang terindah diantara 11 bulan lainnya. Dimana bulan tersebut umat Islam menjalani masa penggemblengan diri untuk menjadi insan yang lebih baik.
Menjalani puasa, sholat lail berjamaah, berbagi takjil, buka bersama, sahur bersama, tadarus Al-Qur'an, bersedekah kepada saudara dan tetangga. Inilah beberapa rangkaian ibadah yang sebisa mungkin dijalankan demi meraih berkah dan ridho Ilahi.
Menantikan malam lailatul qodar, dengan menjalankan iktikaf di dalam masjid pada 10 hari terakhir terutama pada malam tanggal ganjil. Demi meraih ampunanNya, dan ketenangan batin pada malam syahdu di mana pada malam itu, ribuan malaikat dan malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengatur segala urusan manusia. Amatlah disayangkan jika malam-malam tersebut dilewatkan begitu saja.
2. Hari raya idul fitri dan pengalaman pasca ramadhan
Setelah 30 hari menjalani ibadah puasa Ramadhan dan segala aktifitas Ramadhan, tibalah merayakan hari kemenangan. Hari kemenangan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, atas kesempatan beribadah selama bulan suci Ramadhan.
Umat Islam melaksanakan sholat idul fitri di masjid atau pun di lapangan. Semua berbahagia, tua muda, dewasa anak-anak, laki dan perempuan, si miskin maupun si kaya, bersama menggapai rahmad Allah ta'ala.
Saling memaafkan. Hubungan manusia dengan TuhanNya telah tertunaikan pada hari itu. Allah sang Maha Pengampun, mengampuni dosa umat Islam yang bersungguh-sungguh dan ikhlas menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Jiwa yang bersih seolah terlahir kembali sebagaimana seorang bayi baru lahir. Tanpa dosa.
Saatnya pula memperbaiki hubungan antar manusia. Melunaskan setiap hutang sikap dan perkataan yang tak selayaknya, yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Karena manusia bukanlah makhluk sempurna yang tak pernah salah, sehingga ia pasti memiliki kesalahan, kekhilafan meski hanya sepercik atau pun setetes embun. Hal yang hanya sepercik ini jika tidak dibersihkan akan menodai hati hingga menghitam.
Sangat disayangkan jika dosa yang sudah diampuni Allah tidak disertai dengan hati yang bersih terhadap sesama manusia. Semestinya seiring sejalan antara hablumminallah dan hablum minnannaas.
Saling memberi maaf dan memaafkan dengan keikhlasan karena Allah semata