Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berjuang dari 52 Km Menjadi 2 Km (2-selesai)

8 Desember 2020   20:55 Diperbarui: 8 Desember 2020   20:59 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : di teras Pusk Patuk II di 52 km (dokpri)

Kesempatan menjadi CPNS

Pada tahun ketiga itu pula Al dan S mengambil kesempatan mendaftar seleksi CPNS, yang mana ini adalah kesempatan kedua, setelah pada tahun sebelumnya juga mengikuti tetapi gagal. Karena sudah merasa tidak ada harapan jika menunggu formasi CPNS untuk rumah sakit dr. Sardjito, sehingga ikut smendaftar seleksi lewat Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil DepKes DIY), yang formasinya ditujukan untuk puskesmas.

Seleksi tahun pertama tahun 1994, adalah pertama kali seleksi CPNS secara tertulis. Semua masih manual. Mulai dari pendaftaran yang harus mengantri panjang dan berdesak-desakan di halaman Kanwil Depkes DIY sampai tes pun masih ditulis menggunakan pensil. Surat lamaran pun masih harus ditulis tangan rangkap 7 dan masih syarat lainnya. Tes pertama gagal, akhirnya pada seleksi tahun 1995 Al berhasil lolos, dan penempatan pertama adalah di Puskesmas Patuk II Gunungkidul.

Akhirnya Al harus mengundurkan diri dari rumah sakit yang telah banyak memberikannya pengalaman kerja. Di rumah sakit itu pula Al mendapatkan banyak kawan, dan sempat ikut menjadi anggota paduan suara pada waktu itu. Al belajar paduan suara dengan teman-teman di rumah sakit, dengan suara Alto yang ia sukai. Tim paduan suara yang solid dan selalu semangat berlatih.

Teman-teman Al di laboratorium yang telah memberikan banyak ilmu dan berbagi pengalaman, dan cerita harus ditinggalkanya. Terutama mbak Siti yang seperjuangan dan masih bertahan harus pula berpisah. Tetapi semoga ini jalan terbaik yang Allah berikan untuknya. Untuk selalu mensyukuri di manapun ia berpijak dan mencari rizkiNya.

Foto: Gunung api purba Nglanggeran (dokkpri)
Foto: Gunung api purba Nglanggeran (dokkpri)
Harapan hidup baru

Surat Keputusan penempatan pun telah turun, dengan formasi kabupaten Gunungkidul.  Tertanggal 1 Maret 1996. Pertama kali menapakkan kaki di kota Wonosari kabupaten Gunungkidul adalah hal yang sangat mengesankan bagi Al. Walau ia asli warga Yogyakarta, tetapi  karena berbeda kabupaten karena Al adalah asli anak Bantul, terhitung baru dua kali ini menapakkan kaki di kabupaten tersebut. Jaraknya memang cukup jauh dari tempat tinggalnya. Belum ada jalur dekat seperti sekarang yang menghubungkan kedua kota itu. Kini telah ada jalur lintas selatan yang menjadi alternatif menghubungkan kedua kota tersebut menjadi lebih dekat.

Al ditemani adiknya mengantarkan surat penempatannya sebagai CPNS ke Dinas Kesehatan (DinKes) kabupaten Gunungkidul menggunakan kendaraan umum bus antar kota dalam propinsi. Sesampai di kantor Dinkes, langsung diterima di bagian kepegawaian. Hal mengesankan adalah para pegawai di bagian tersebut sangat baik dan ramah, seperti sudah kenal lama. Bahasa Jawanya semanak. Ketika itu Al ditanya, mau di tempatkan di mana karena ada beberapa formasi penempatan dan Al diberi kesempatan memilih antara puskesmas Patuk II, puskesmas Semanu atau rumah sakit Wonosari. Formasi yang dipilihpun adalah yang bisa dijangkau dalam satu hari perjalanan atau dalam bahasa Jawanya bisa dilajo pulang pergi setiap hari. Pilihan jatuh di puskesmas Patuk II terletak di kecamatan Patuk.

Keesokan harinya, Al mengantarkan surat penugasan di Puskesmas Patuk II. Puskesmas Patuk II terletak 7 km dari perempatan Patuk, ke arah utara, tepatnya di desa Ngoro-Oro, di bawah stasiun pemancar Indosiar yang waktu itu merupakan satu-satunya stasiun relay di Patuk. Perjalanan ditempuh dengan sepeda motor membonceng suaminya. Jalan yang dilalui tidak semulus yang dibayangkan, berkelok, naik turun dan masih belum beraspal. Sesampai di lapangan Ngoro-Oro desa Ngoro, jalan menuruni lembah dan sampailah di halaman Puskesmas Patuk II. Tak jauh dari Puskesmas ke arah selatan ada sebuah pegunungan purba nan indah yang kini menjadi tempat wisata. Gunung Nglanggeran yang megah. Pemandangan di sekitar Puskesmas berupa tanah persawahan yang bertingkat, nampak menghijau saat musim tanam padi. Sungguh pemandangan menyejukkan mata.

Berkunjung ke Puskesamas Patuk II untuk pertama kali dengan kondisi bangunan gedung yang sederhana. Pun demikian dengan para pegawainya yang sederhana tapi kekeluargaan yang kental, membuat hati Al merasa nyaman. Walaupun dari sisi fasilitas sarana dan prasarana pelayanan laboratorium belum memadai seperti yang Al bayangkan. Al masih terobsesi dengan tempat kerja yang baru saja ditinggalkannnya, dengan fasilitas lengkap, semua ada. Kenyataan sangat berbeda. Bahkan untuk mendapatkan tisu gulung pun tak ada. Al belum bisa membayangkan bagaimana nanti dalam pelayanan kepada para pasiennya. Yang jelas Al diterima dengan sangat baik oleh dokter Djujan sebagai kepala Puskesmas waktu itu. Juga dokter Ahmad Lubaid, dokter gigi Theresia Puspitawati, ibu Kusrini sebagai perawat gigi, mas Topo perawat, pak Gunawan A pengelola obat, Gunawan B sebagai tenaga sanitarian, ibu Tri Sumarni staf pendaftaran dan masih banyak lagi. Merekalah yang kelak menjadi teman kerja yang baik dalam tim kegiatan Puskesmas, memberi harapan hidup dan semangat baru untuk menjalani profesi sebagai tenaga kesehatan.

Suasana Kekeluargaan yang Kental

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun