Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Liburan bersama Keluarga

30 Oktober 2020   19:40 Diperbarui: 30 Oktober 2020   19:48 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Liburan panjang? Ah, sama aja, kuliahku nggak ada libur juga,"ungkap Rosi anakku.
"Layo gak papa nek kamu nggak libur,mbak, wong setiap hari juga kuliah dari rumah kok,"sahutku.

Itulah percakapan kami ibu dan anak suatu sore. Bagi kami hari libur panjang saat pandemi Covid seperti saat ini bukanlah hal istimewa untuk dirayakan di luar rumah. Berbeda dengan liburan hari raya Idul Fitri yang memang kami sudah mengagendakan beberapa kegiatan untuk keluar rumah. Biasanya sih sekedar silaturahmi ke rumah orangtua, rumah saudara, yang walaupun tidak terlalu jauh tapi tetap mendapatkan prioritas utama. Karena makna Idul Fitri seperti sudah mengalir dalam alur kehidupan kami, untuk saling memaafkan dan menambah keakraban dengan sanak saudara.

Berbeda sekali kondisinya saat ini. Masa pandemi memang masih tak pasti. Perubahan jumlah pasien terkonfirmasi Covid semakin melonjak, belum menampakkan tanda-tanda penurunan. Ini tentu membuat kami berpikir dua kali untuk memanfaatkan waktu libur di luar rumah dengan berkunjung ke tempat wisata misalnya. Karena resiko terdampak Covid pasti lebih besar. Apalagi bila harus pergi bersama teman-teman yang sudah lama tak bertemu. Karena pada masa libur panjang mereka yang merantau di luar kota banyak yang mudik dan biasanya merencanakan ketemuan di suatu tempat.

Terus terang, untuk hal ini saya harus ekstra hati-hati. Bukan mencurigai teman yang dari luar itu terkonfirm Covid, tapi menjaga diri dan keluarga menurut saya lebih baik daripada membiarkan diri dan keluarga nantinya kena dampaknya.

Hal inipun saya berlakukan terhadap putri kami yang juga merantau di luar propinsi. Walaupun sempat merengek untuk diijinkan pulang, tapi saya dan suami kekeh untuk tidak memberinya ijin. Pertimbangan beresiko karena menggunakan transportasi umum kendaraan darat. Apalagi setelah sampai rumah berencana pergi ke hajatan pernikahan temannya di luar kota pula, yang akan bertemu dengan banyak orang. Kami tak ingin menambah persoalan baru yang mungkin terjadi dengan membiarkan ini.

Akhirnya pilihan untuk tetap di rumah bersama keluarga pada saat mendapat libur menjadi alternatif saya. Banyak sekali kegiatan di rumah yang membutuhkan sentuhan tangan-tangan kami. Apapun kegiatannya, tetap manfaat :

  • 1.Mulai dari membersihkan dan merapikan rumah yang sering berantakan karena terkadang saya sudah capek sampai rumah setelah bertugas di sebuah rumah sakit khusus Covid di kabupaten kami, sehingga kegiatan ini tertunda.
  • 2.Mencoba-coba kreasi masakan ala saya, untuk makan bersama, tentunya lebih hemat daripada jajan di luar rumah, lebih dekat pula dengan anak-anak karena dikerjakan bersama.
  • 3.Menjenguk beberapa tanaman yang mungkin kangen dengan kehadiran saya, menyentuhnya, memberinya sedikit ramuan penguat tubuh dan penyubur tanaman.
  • 4.Membereskan tumpukan baju yang memang sengaja setiap hari kami tangani sendiri. Karena memang kami tidak mempunyai asisten rumah tangga.
  • 5.Mencoba mengirimkan tulisan ke Kompasiana sebagai bentuk pembelajaran saya dalam menulis.

Liburan panjang pun berasa singkat, karena memang kami di pelayanan kesehatan tidak ada liburan panjang. Kami tetap melaksanakan tugas melayani pasien yang membutuhkan. Anak-anak pun sepertinya terpola mengikuti, dan tetap di rumah saja, melakukan kegiatan daring, hanya sesekali keluar rumah untuk konsultasi pelajaran atau mata kuliah yang tidak mungkin dikerjakan secara daring, dengan tetap menjaga protokol kesehatan. 

Sekedar saran bagi yang tetap merencanakan bepergian keluar rumah, menjaga diri dan keluarga tetap sehat adalah lebih baik. Menerapkan protokol kesehatan di manapun berada, menjadi pilihan bijak dan itu artinya telah menyumbangkan peran terhadap pemutusan mata rantai penularan Covid-19.
Semoga tulisan yang sekedarnya ini bermanfaat.
Salam sehat dan tetap bahagia bersama keluarga.

Liburan panjang, kegiatan manfaat, keluarga pun sehat. InsyaAllah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun