Mohon tunggu...
Alviyah Nurin
Alviyah Nurin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Nurin Alviyah saya mahasiswa IAIN Ponorogo jurusan Tadris IPA, saya hobi membaca novel, memasak, dan menulis. Konten yang akan saya buat terkait dengan keadaan lingkungan sekitar dalam sudut pandang Islam, IPA, lingkungan, dan teknologi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warga Dusun akan Lakukan Deforestasi Guna Pemukiman Ternak dan Jalan

18 April 2024   08:55 Diperbarui: 18 April 2024   11:39 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokumen pribadi

Indonesia merupakan negara yang menempati urutan ketiga setelah Brazi dan Zaire dalam kekayaan hutan hujan tropis di dunia. Wilayah Indonesia memiliki Kawasan hutan seluas kurang lebihnya 120, 6 juta ha atau sekitar 63 persen dari wilayah daratannya adalah hutan (Depertemen Kehutanan 2018). Hutan hujan tropis memiliki manfaat yang sangat penting untuk generasi manusia kedepannya.

Saat ini pemanfaatan sumber daya hutan sudah sangat meningkat sehingga kelestarian hutan terancam yang diakibatkan oleh konversi lahan hutan menjadi area non hutan, hal ini biasa kita kenal dengan istilah deforestasi. Deforestasi adalah penutupan lahan dari kelas penutupan lahan kategori hutan/berhutan menjadi kelas penutupan lahan non hutan. Seiring bertambahnya penduduk maka permintaan lahan yang dibutuhkan untuk tempat tinggal semakin meningkat pula, ini adalah salah satu alasan dilakukannya alih lahan.

Deforestasi memiliki dampak negative yaitu mengakibatkan punahnya flora dan fauna yang ada di hutan. Selain itu deforestasi juga mempunyai dampak positif seperti jika lahan tersebut digunakan untuk membuat jalan hal ini memudahkan warga dalam akses jalan guna melakukan pekerjaan, kegiatan deforestasi juga membantu menyediakan lahan pemukiman bagi penduduk.

Pengalihan lahan yang terjadi di Dusun Bakalan ini tidak hanya digunakan untuk pemukiman ternak dan jalan warga setempat namun juga terjadi alih lahan yang digunakan untuk membuang sampah rumah tangga dan kotoran hewan. Alih lahan hutan ini juga mengorbankan satu Sungai yang kemudian diubah menjadi jalan. Warga setempat mengaku bahwa alih lahan ini merupakan keinginan warga yang kemudian diajukan kepada pihak perhutani dengan bantuan kepala dusun setempat. Alasan warga setempat mengajukan alih lahan adalah agar lingkungan pemukiman warga setempat bersih tanpa kotoran ternak yang dapat mengganggu pemandangan bahkan menimbulkan bau yang kurang sedap.

sumber gambar: dokumen pribadi
sumber gambar: dokumen pribadi

Kegiatan deforestasi yang terjadi di Dusun Bakalan jika dinilai dari sudut pandang kesejahteraan Masyarakat memiliki dampak positif berupa menyediakan lahan pemukiman ternak dan memberikan kemudahan akses jalan bagi warga setempat. Namun jika dari sudut pandang lingkungan jika hal ini terjadi terus menerus maka dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan oleh kotoran ternak dan sampah rumah tangga. Kotoran ternak dan sampah rumah tangga dapat mencemari tanah dan air disekitarnya, maka dari itu diperlukan pengelolaan khusus agar mengurangi dampak pencemaran lingkungan.

Dapat disimpulkan bahwa deforestasi memiliki dampak positif jika dipandang melalui sudut pandang kesejahteraan Masyarakat. Namun memiliki dampak negative jika dipandang melalui sudut pandang lingkungan karena dapat mengakibatkan pencemaran serta kerusakan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun