Mohon tunggu...
Putu AlvitaWagiswari
Putu AlvitaWagiswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswi teknik informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kurangi Sampah Rumah Tangga, Warga Dusun Gejayan Belajar Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik

9 Agustus 2022   18:00 Diperbarui: 9 Agustus 2022   18:02 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Program Kerja Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik/dokpri

Sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari manusia di dapur, kamar mandi, atau pun hasil dari cucian. Sampah rumah tangga jika tidak ditanggulangi dengan benar dapat berpotensi mencemari lingkungan dan merusak ekosistem sekitar. 

Keberadaan sampah rumah tangga telah menjadi perhatian khusus bagi masyarakat dan pemerintah karena membawa dampak yang serius bagi lingkungan. 

Sampah rumah tangga seringkali tidak dikelola dengan optimal dan dibuang secara sembarangan tanpa pengelolaan yang baik. Akibatnya, masyarakat menerima dampak yang buruk karena sampah rumah tangga tersebut.

Kebiasaan membuang sampah sembarangan dan pengelolaan sampah yang buruk merupakan salah satu masalah di Dusun Gejayan. Tidak adanya truk pengangkut sampah serta Tempat Pembuangan Sementara (TPS) menjadi penyebab masalah sampah dalam masyarakat. Mengingat masalah tersebut, 

Kelompok 54 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta mengadakan program kerja berupa edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah sebagai upaya dalam menanggulangi sampah rumah tangga.

Febiyona Aliza selaku ketua kelompok 54 KKN-PPM UMBY menjelaskan bahwa kegiatan edukasi program kerja pengelolaan sampah rumah tangga dilaksanakan di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah pada hari Minggu, 7 Agustus 2022.

 “Tujuan dari program kerja ini adalah untuk mengedukasi warga tentang pengelolaan sampah sehingga warga tidak lagi membuang sampah sembarangan dan dapat mengelola sampah organik atau pun anorganik dengan optimal”, jelasnya.

Aep Saepudin selaku penanggung jawab program kerja pengelolaan sampah organik dan anorganik menambahkan bahwa kegiatan edukasi yang dilakukan oleh kelompok 54 dapat menjadi sumber inspirasi masyarakat dalam pengelolaan sampah sehingga masyarakat tidak langsung membuang sampah miliknya. 

Dengan program kerja ini, seluruh anggota kelompok 54 berharap agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan dan mulai sadar akan pentingnya kesehatan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun