Mohon tunggu...
Alvita Fazilatun Hafiza
Alvita Fazilatun Hafiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fisioterapi Universitas Airlangga

Mahasiswi Fisioterapi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Fisioterapi Anak : Peran Orang Tua dibalik Tumbuh Kembang Anak

24 Desember 2024   09:40 Diperbarui: 24 Desember 2024   09:36 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Fisioterapi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak yang terganggu. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan,memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (physics, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, dan komunikasi. (Kemenkes,2015) Seseorang yang melakukan Fisioterapi disebut dengan Fisioterapis. Fisioterapi anak adalah salah satu jenis terapi yang dirancang untuk menangani berbagai masalah fisik yang memiliki fokus pada bayi, anak - anak, hingga remaja yang mengalami gangguan tertentu. Beberapa kondisi yang memerlukan fisioterapi jenis ini adalah anak dengan Speech Delay, Cerebral Palsy, Down Syndrome, dan gangguan lain akibat berbagai sebab.

Fisioterapi anak akan melibatkan berbagai latihan fisik untuk membantu anak - anak mengatasi masalah pada tubuhnya. Fisioterapis anak akan melakukan evaluasi untuk mengetahui kondisi fisik anak, kemudian merancang program terapi yang sesuai. Fisioterapi tidak hanya berfokus pada penyembuhan fisik saja, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup anak, baik dalam hal motorik kasar, motorik halus, keseimbangan,koordinasi, maupun pernapasan.

Kapan Anak Membutuhkan Fisioterapi?
Anak membutuhkan fisioterapi itu dilihat dari gejala. Misalkan di umur 2 tahun biasanya anak sudah bisa babbling atau mengucap ma-ma namun bayi ini belum bisa, maka biasanya dokter akan menyarankan untuk di fisioterapi. Jadi anak membutuhkan fisioterapi itu tidak melulu anak yang spesial, mereka yang memang sudah terlihat sedikit terlambat di usianya pun bisa mendatangi fisioterapi. Dalam pelaksanaannya, jangka waktu tiap anak berbeda. Cepat lambatnya hasil dari fisioterapi tergantung pada lingkungannya. Dukungan lingkungan sekitar anak juga sangat berpengaruh pada cepatnya perkembangan anak karena anak akan lebih banyak menghabiskan waktu dirumah daripada di fisioterapi. Banyak kasus dimana anak memiliki progres yang sangat baik saat di fisioterapi namun saat dirumah orang tuanya tidak banyak mengulang apa yang seharusnya mereka lakukan. Hal ini dapat membuat proses rehab anak menjadi lebih lama.

Saya Alvita fazilatun Hafiza, mahasiswi Fisioterapi Universitas Airlangga juga menyadari bahwa pentingnya peran orangtua dalam fisioterapi anak tidak dapat dipandang sebelah mata. Orang tua memiliki andil besar dalam mendukung anak untuk menjalani terapi secara teratur dan disiplin. Selain itu, orang tua juga dapat memberikan dukungan emosional yang sangat penting dalam proses pemulihan dan perkembangan anak. Anak - anak membutuhkan motivasi dan dorongan dari orang tua untuk menjalani sesi terapi yang bisa memakan waktu dan memerlukan kesabaran. Orang tua yang aktif terlibat dalam proses terapi dan memastikan anak melanjutkan latihan dirumah akan mempercepat kemajuan terapi. Selain itu, orang tua dapat bekerja sama dengan fisioterapis untuk memastikan bahwa latihan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan spesifik anak.

Menurut Mas Dio, salah satu fisioterapis anak di UniKidSmart Center Surabaya tantangan tersulit saat melakukan terapi anak yaitu bagaimana cara kita agar bisa masuk di dunia si anak. Bagaimana kita sebagai seorang fisioterapis bisa membuat si anak terbuka dengan kita dan menganggap kita sebagai teman bermain. Beberapa kasus yang ia temukan yaitu anak yang merasa tidak nyaman jika bertemu orang baru, nah disitulah peran fisioterapis untuk bisa membuat si anak merasa nyaman dengan fisioterapis. Ada kalanya si anak akan merasa bosan dan tantrum. Disitu lah sebagai fisioterapis harus bisa mengontrol emosi anak, memvalidasi perasaannya dan menenangkannya. Menurutnya komunikasi dengan anak adalah suatu hal yang harus dilakukan dengan hati - hati, sering juga anak merasa tidak nyaman dan menggigit mas dio. Mas Dio beranggapan bahwa “digigit” adalah bagian dari bonus pengalaman sebagai fisioterapis anak. Namun sejauh ini, Mas Dio sangat enjoy dengan pekerjaannya.

Apa saja Manfaat Fisioterapi Untuk Anak?
Secara keseluruhan, fisioterapi anak memberikan banyak manfaat yang dapat mendukung anak - anak dalam mencapai perkembangan fisik yang optimal.

1. Terapi berfungsi untuk memperbaiki kualitas hidup anak secara menyeluruh.
Terapi memiliki peran yang sangat penting dalam membantu kualitas hidup anak, terutama anak yang mengalami gangguan perkembangan dan masalah fisik lainnya. Dengan terapi yang tepat, anak dapat memperoleh perkembangan yang optimal dalam berbagai aspek seperti fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Terapi membantu anak untuk dapat meningkatkan kualitas hidup sehari – hari sehingga anak dapat menjalani kehidupan yang lebih bahagia.

2. Dapat mengembalikan dan menjaga postur tubuh bayi yang lahir prematur agar tumbuh normal
Bayi yang lahir prematur sering kali mengalami masalah dalam perkembangan fisik, termasuk postur tubuh yang kurang baik karena otot – otot dan tulang yang belum sepenuhnya berkembang. Terapi fisik dan okupasi dapat membantu mengembalikan dan menjaga postur tubuh bayi prematur agar dapat tumbuh dengan normal.
3.Meningkatkan kemampuan dan kualitas hidup anak
Terapi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam menjalani aktivitas sehari – hari termasuk kemampuan kognitif, bahasa, dan emosionalnya. Semua ini berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup anak secara keseluruuhan sehingga mereka dapat menjalani hidup dengan normal

4. Memaksimalkan perkembangan fisik,aktivitas,dan kemampuan anak untuk bermain dan bersosialisasi.
Melalui pendekatan yang berfokus pada aktivitas fisik, terapi dapat membantu anak untuk mengembangkan keterampilan motorik, kekuatan fisik, dan koordinasi. Selain itu juga membantu anak belajar cara beriteraksi dengan teman sebayanya. Dengan demikian, anak akan lebih aktif dalam bermain dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya yang mendukung perkembangan holistik.
Secara keseluruhan terapi memiliki peran penting dalam membantu anak mencapai perkembangan yang optimal, baik secara fisik, emosional maupun sosial. Terapi yang tepat sasaran dapat memberikan anak kesempatan untuk berkembang secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun