Tradisi Suran yang masih hidup di tengah masyarakat Jawa adalah tradisi menyambut kedatangan bulan Suro, bertempat di Pojok Desa Kulon Kidul Dusun Sambeng Desa Seling digelar acara slametan Bulan Suro yang di lakukan oleh seluruh warga masyarakat desa. Upacara selametan ini bertujuan untuk memohon keselamatan kepada Allah SWT, agar diselamati dan mendapat ketenteraman, kesejahteraan, dan kedamaian. Dan juga untuk menciptakan dan memelihara keselarasan di dalam masyarakat atau di dalam kehidupan sosial sehingga senantiasa tercipta dan terjaga keadaan seimbang dan harmonis di antara unsur unsur dalam alam  Menurut Tahun Saka (Jawa) yang sekarang ini telah mencapai hitungan ke 1952. Untuk tahun ini datangnya tanggal 1 Suro 1952 bertepatan pada malam Minggu Wage tanggal 1 Muharram 1441 Hijriah atau 1 September 2019 Masehi. Menurut Sesepuh Desa Seling, tradisi suran yang masih terpelihara di kalangan masyarakat Jawa Khususnya di Desa Seling Dusun Sambeng merupakan satu bentuk akulturasi budaya. Dimana jauh sebelum budaya Islam masuk di Jawa sudah memiliki tradisi budaya dan tahun yang dinamakan Tahun Saka, yang menggunakan perhitungan rembulan yang ternyata sama dengan tahun Hijriah. Terjadinya akulturasi budaya tersebut menjadi salah satu ciri bahwa di kalangan pemeluk agama Islam di Jawa masih terdapat tradisi seperti halnya tradisi selamatan yang di gelar di Desa Seling Dukuh Sambeng ini.
Sumber : https://seling.kec-karangsambung.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/4/105
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H