BRN, Ternate: R. Eko Adi Irianto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, menekankan pentingnya pemerintah menggalakkan sektor pertanian agar dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Maluku Utara. Dalam konteks ini, dia menyarankan adopsi sejumlah langkah strategis oleh pemerintah untuk merangsang pertumbuhan sektor tersebut.
"Eko menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan pelaku usaha guna menghidupkan kembali sektor pertanian kita," ucapnya setelah menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 di Hotel Bela Internasional Ternate pada Kamis (30/11/2023).
Pada Triwulan III 2023, sektor pertanian, bersama dengan sektor kehutanan dan perikanan, turut memberikan dukungan terhadap perekonomian Maluku Utara sebesar 4,49 persen (year on year). Meskipun kontribusi sektor pertanian tidak mencapai tingkat yang sangat tinggi, namun Eko menyatakan bahwa pertanian masih tetap menjadi sektor terbesar ketiga dalam ekonomi Maluku Utara.
Menurutnya, pertanian telah menjadi bagian warisan lokal masyarakat, dan oleh karena itu, seharusnya menjadi keunggulan utama dalam konteks perekonomian.
"Ketika kita bicara tentang warisan, pertanian sudah menjadi bagian hidup masyarakat setempat. Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar, sehingga pertanian harus tetap menjadi sektor unggulan pada saat ini," ujarnya.
Dia menyampaikan bahwa salah satu langkah Bank Indonesia (BI) dalam mengembangkan sektor pertanian adalah melalui pendirian Demonstration Plot (demplot) di Halmahera Timur. Demplot seluas 1 hektar ini ditanami dengan berbagai komoditas pangan.
Meskipun demikian, perluasan demplot ini menjadi suatu kebutuhan, sehingga hasil panennya tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan di Ternate, tetapi juga memiliki potensi menjadi bagian dari rantai pasok pangan untuk perusahaan tambang. Upaya ini diharapkan dapat membuka kembali potensi ekonomi sektor pertanian untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Maluku Utara.
"Kita melihat bahwa tambang-tambang besar di Maluku Utara merupakan peluang yang harus kita maksimalkan. Hal ini berarti kita memiliki pelanggan yang besar untuk produk-produk pangan kita," ujarnya.
Eko menambahkan, "Kunci keberhasilan ini juga tergantung pada pola organisasi petani kita, sehingga hasil panen dapat diterima atau dapat disuplai ke perusahaan tersebut."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H