"setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." ( HR. Al-Bukhari)
Buah hati merupakan anugerah terindah dan amanah dari Allah yang harus dijaga. Dengan pola pengasuhan yang tepat, kelak ketika dewasa ia bisa menjadi seorang anak yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agamanya. Itulah salah satu peranan orang tua untuk anak. Mengamati perkembangan anak dari lahir hingga dia mulai bisa merespon stimulus yang diberikan, kemudian mulai belajar duduk, merangkak, berdiri hingga berlari adalah suatu kebahagian bagi orang tua.
Seorang anak kecil bernama Irfan yang berusia 8 bulan sedang digendong oleh neneknya karena ibunya akan pergi berbelanja. Ketika Irfan melihat ibunya sedang menaiki sepedah dan mulai untuk mengayuh, tiba-tiba Irfan mulai merengek dan menangis. Alhasil ibunya tidak jadi pergi dan turun dari sepedahnya lalu menghampiri Irfan. Irfan pun mulai berhenti menangis dan mengulurkan tangan ke ibunya untuk digendong. Dari cerita diatas, Irfan menunjukkan kelekatan pada ibunya.
So, apa kelekatan itu?
Kelekatan adalah timbal balik ikatan emosional antara anak dan pengasuh, dan masing-masing dari mereka berkontribusi pada kualitas hubungan (Papalia Feldman, 2014). Sedangkan dalam Santrock (2011) kelekatan (attachment)Â adalah ikatan emosional yang erat diantara dua orang.
Bayi menjadi dekat dengan ibu atau pengasuh karena ibu atau pengasuh itu memberinya makan. Kemudian kenyamanan fisikpun tak kalah penting, karena kenyamanan berfungsi untuk  kepercayaan dan ketidakpercayaan seorang anak dengan pengasuhnya. Bowlby mengemukakan kelekatan tidak muncul tiba-tiba, namun memiliki empat fase:
- Fase 1 (dari lahir hingga 2 bulan). Secara insting bayi langsung mengarahkan kelekatan pada sosok yang sama dengannya.
- Fase 2 (2 hingga 7 bulan). Kelekatan terpusat menjadi satu karakter, biasanya pengasuh utama.
- Fase 3 (7 hingga 24 bulan). Kelekatan khusus berkembang, bayi secara aktif mencari komunikasi dengan orang yang mengasuh mereka, seperti ayah dan ibu.
- Fase 4 (24 bulan hingga seterusnya). Anak-anak menjadi sadar akan perasaan, tujuan, dan rencana orang lain.
Ainsworth berpendapat bahwa kelekatan yang aman pada tahun pertama akan memberi suatu landasan penting bagi perkembangan psikologis selanjutnya. Bayi yang melekat secara aman bergerak menjauh dari ibunya, tetapi terus melacak keberadaan ibunya melalui lirikan. Sebaliknya, bayi yang melekat secara tidak aman akan menghindari ibu, takut terhadap orang asing, dan kesal.
Apakah gaya pengasuhan terkait dengan kualitas kelekatan pada bayi?
Bayi yang melekat secara aman memiliki pengasuh bayi yang peka terhadap sinyal mereka dan merespon kebutuhan bayi. Sedangkan bayi yang melekat secara tidak aman, pengasuh bayi cenderung menghindar. Mereka sering tidak merespon sinyal dari bayi dan sedikit memiliki kontak fisik dengan bayi.
Kelekatan pada bayi merupakan hal penting karena mencerminkan orang tua dan bayi yang positif, kelekatan tersebut akan memberikan fondasi yang mendukung perkembangan sosio-emosional yang sehat di tahun mendatang.