Mohon tunggu...
Alvin F. Zahro
Alvin F. Zahro Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Pemula yang masih Belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Khalifah Berasal dari AUD

22 September 2017   00:30 Diperbarui: 22 September 2017   04:57 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://kursibundar.blogspot.com/2015/10/orang-tua-wajib-tahu-cara-mendidik-anak.html

Jika mendengar kata AUD (Anak Usia Dini), apa yang anda pikirkan?

Sebagian orang menganggap anak usia dini adalah anak-anak yang lucu dan menggemaskan sehingga membuat setiap orang gemas akan tingkah mereka. Tapi ada juga yang menganggap bahwa anak usia dini adalah anak kecil yang merepotkan dan juga menjengkelkan dengan alasan suka menangis, selalu bertanya, dan suka membuang hajat tanpa mengatakannya lebih dahulu. Tapi tak heran jika anak usia dini seperti itu karena mereka masih baru di dunia ini. Tapi disitulah keunikan yang ada pada anak usia dini.

Anak yang terlahir dari Rahim seorang ibu dalam keadaan lemah tak berdaya dan tidak mempunyai pengetahuan apapun. Tetapi Allah membekali anak yang baru lahir dengan pendengaran, penglihatan dan hati nurani juga otak. Menurut pandangan Islam, anak adalah amanah yang didapat orang tuanya. Hati yang masih bersih adalah permata berharga, karena mereka masih lugu dan bebas dari segala macam ukiran dan gambaran. Ukiran berupa didikan yang baik akan tumbuh subur pada diri anak. Dengan itu, ketika mereka semakin tumbuh dan mulai mengetahui banyak hal di bantu dengan didikan orang tua yang benar, mereka akan tumbuh menjadi manusia yang dapat membedakan mana yang bermanfaat dan tidak bermanfaat, sehingga pada akhirnya akan meraih kebahagiaan  di dunia dan akhirat.

Di zaman ini, tentunya sebagai orang tua haruslah tau bagaimana mendidik anak sesuai dengan generasinya. Ali bin Abi Thalib mengatakan "janganlah kamu memaksakan anak-anakmu sesuai pendidikanmu karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman yang bukan zaman kalian. Cetaklah tanah selama ia masih basah dan tanamlah kayu selama ia masih lunak". Jadi kesimpulannya, janganlah mendidik anak sesuai dengan didikan generasi zaman dulu, tapi didiklah anak sesuai dengan generasi atau pada zaman mereka. Contohnya pada zaman modern ini sudah hampir tidak ada orang tua mendidik anaknya dengan cara memukul, memarahi, atau membentak. Tapi didikan orang tua pada masa ini lebih memilih bersahabat dengan anak-anaknya, sehingga antara anak dan orang tua lebih terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi.

Oleh karena itu jika ingin mengembangkan bangsa yang cerdas, beriman dan bertaqwa, serta berbudi luhur hendaklah dimulai dari usia dini. Dari masa golden age itulah akan terlahir para khalifah yang bisa memimpin orang-orang mukmin atau orang yang beriman.

#sayabanggaPIAUD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun