Berusaha tidak harus identik dengan sebuah tindakan, kamu tidak berusaha pun itu sudah merupakan bentuk usaha, itu artinya, kamu berusaha untuk tidak berusaha, tidak berusaha pun belum tentu diam, karena diam memang tidak menyenangkan, bisa jadi ketika seseorang tidak berusaha, dia mungkin sedang melatih kesabaran untuk tidak berharap berlebihan terhadap ekspektasi impian yang belum tentu terwujud di masa depan, atau mungkin dengan tidak berusaha.Â
Sseseorang sedang melatih fokusnya untuk lebih memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting untuk diperhatikan seperti orang-orang sekitarnya yang selama ini diabaikan, karena terlalu sibuk mengusahakan hal-hal yang tidak pasti, ataupun sesuatu yang bisa membuatnya bahagia dengan mendapatkannya, pikirnya.Â
Tempo hari saya sempat menghubungi seseorang dan berdiskusi, bahwa ada orang yang sukanya mencari tantangan, atau istilahnya mencari kerumitan, "kalau ada yang sulit, kenapa harus pilih yang mudah", dan orang yang berpikiran seperti ini juga nggak sedikit, namun jarang ada. Siapa coba yang mau kayak gitu, orang-orang seperti ini memang langka, namun kelangkaan itulah yang justru jangan sampai menjadi tidak langka, artinya, syukurlah jika tidak ada orang seperti itu di sekitar kita.
Hidup itu rumit, maka jangan sampai di perumit lagi dengan segala tindakan-tindakan yang bisa menciptakan sebuah konflik, yang akan lebih memperburuk keadaan. Kita tidak dinilai berdasarkan kesuksesan, tetapi, apakah yang kita lakukan, akan membuat dampak yang baik bagi lingkungan, apalah arti kesuksesan, jika hubungan sesama kerabat dan teman malah semakin renggang, maka, sukses adalah ketidakpastian, yang pasti adalah apa yang telah kita lakukan hari ini bisa memberi dampak kebaikan untuk diri kita dan orang lain.Â
Jangan berpikir secara individual, tetapi belajarlah untuk menjadi orang lain, supaya bisa mendapatkan pelajaran berharga bahwa hidup bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi hidup adalah untuk hidup, belajar menghargai hidup dengan selalu bersyukur dengan apa yang telah kita punya. Hidup bukan hanya untuk berusaha, berusaha, dan berhasil, namun hidup adalah tentang menghargainya, menikmatinya prosesnya, mensyukuri segala tindakan yang telah kita lakukan tanpa harus menyesalinya begitu dalam, serta untuk beribadah dan selalu meningkatkannya ke tingkatan yang lebih baik.
Tempo hari saya pernah menulis artikel tentang kesuksesan yang semu, dan memang begitulah adanya, semu memang tidak akan pernah habis, kepastian adalah ketidakpastian itu sendiri, belajar menerima dan melepaskan segala hal yang telah terjadi, belajar untuk tidak terikat oleh apapun, memberikan segala hal sebaik mungkin untuk hal yang memang perlu untuk kita perjuangkan. Kita sudah sempurna, kita sudah hidup.Â
Memang hidup kadang mengecewakan kadang menggembirakan, namun hal itu akan datang silih berganti, tanpa tahu apa yang mungkin dan apa yang akan terwujud, jika pun tidak terwujud, maka biarlah tidak terwujud, teruslah berusaha dan jangan berlarut-larut dalam masalah yang sudah terjadi, fokuslah kepada penyelesaian yang bisa memberi jalan keluar yang diinginkan.
Berusaha memang perlu, namun berhenti dan tidak berusaha juga tidak buruk, karena semua hal butuh waktu dan rencana, bukan penyelesaian, tetapi manfaat yang bisa diberikan ketika dalam proses menjalaninya, bukan sebuah kesuksesan, tetapi penghargaan yang diberikan dalam proses pendakian.Â
Jangan merasa buruk ataupun lebih baik, berusahalah untuk tetap bersahaja dan rendah hati, tingkatkan kualitas hati, namun juga jangan sampai terlalu hati-hati, karena kesalahan pasti ada dan itu adalah kelemahan setiap hal, terimalah kelemahan itu sebagai bahan bakar untuk terus melesat, meskipun belum sempurna, maka, jangan sekali-kali mengkhianati ataupun menyalahkan sebuah ketidaksamaan, karena yang bertindak belum tentu sempurna dan lebih baik dari yang selalu berdiam diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H