Pengaruh kebijakan fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi merupakan topik yang sering dijadikan sebagai perdebatan dan telah berlangsung lama dalam teori ekonomi, penelitian empiris, dan pembuatan kebijakan ekonomi. Kebijakan fiskal adalah istilah yang kerap muncul dalam pembicaraan mengenai pengeluaran pemerintah, pajak, dan anggaran.Â
Secara umum, ini mengacu pada pemanfaatan belanja pemerintah dan pajak untuk mempengaruhi perekonomian. Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mencapai target makroekonomi seperti lapangan kerja penuh, konsistensi harga, dan pertumbuhan ekonomi. Pada dasarnya, ketika terjadi fluktuasi aktivitas perekonomian, pemerintah memanfaatkan kebijakan fiskal untuk menstabilkan perekonomian.Â
Kebijakan fiskal dapat bersifat ekspansif atau kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif melibatkan peningkatan pengeluaran pemerintah dan/atau pengurangan pajak untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, kebijakan fiskal kontraktif melibatkan pengurangan pengeluaran pemerintah dan/atau peningkatan pajak untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Ada banyak pandangan berbeda mengenai efektivitas kebijakan fiskal, serta cara terbaik untuk mengimplementasikannya. Beberapa ekonom percaya bahwa kebijakan fiskal bisa sangat efektif dalam mengelola perekonomian, sementara yang lain merasa skeptis. Salah satu tantangan dalam menjalankan kebijakan fiskal adalah sulitnya memprediksi dampak ekonomi dari perubahan belanja pemerintah dan pajak. Selain itu, kebijakan fiskal dapat dipengaruhi oleh tekanan politik, yang dapat mempersulit pengambilan keputusan.
Misalnya, perekonomian sedang mengalami resesi. Untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, pemerintah dapat menerapkan kebijakan fiskal ekspansif dengan meningkatkan belanja proyek infrastruktur. Peningkatan belanja pemerintah diharapkan akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan aktivitas ekonomi sehingga mengarah pada pemulihan. Namun, tidak ada jaminan pendekatan ini akan efektif karena banyak faktor yang mempengaruhi perekonomian.
Dampak perpajakan terhadap pertumbuhan ekonomi
Perpajakan adalah salah satu alat kebijakan fiskal yang paling lazim digunakan. Namun, perpajakan yang berlebihan bisa menghambat pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi pendapatan yang dapat dibelanjakan dan belanja konsumen. Situasi ini dapat menyebabkan penurunan investasi dunia usaha dan selanjutnya menghambat pertumbuhan ekonomi.Â
Contoh yang baik adalah pemotongan pajak Amerika pada tahun 1980an. Pemotongan pajak menyebabkan peningkatan belanja konsumen, yang pada gilirannya meningkatkan investasi bisnis, sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Dampak Defisit Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Defisit fiskal terjadi ketika pemerintah membelanjakan lebih banyak daripada memperoleh pendapatan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pinjaman, yang dapat menyebabkan tingkat suku bunga dan inflasi yang lebih tinggi. Defisit fiskal yang tinggi dapat menghambat investasi dunia usaha dan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Contoh yang baik dari hal ini adalah krisis fiskal Yunani pada tahun 2009. Defisit fiskal yang tinggi di negara ini menyebabkan hilangnya kepercayaan investor, yang menyebabkan penurunan investasi bisnis, sehingga mengakibatkan kemerosotan ekonomi yang parah.
Kebijakan Fiskal di Indonesia Pada Tahun 2024