Mohon tunggu...
Alvi Nur Hasanah
Alvi Nur Hasanah Mohon Tunggu... Aktor - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa. Hobi saya menulis dan membaca. Semoga artikel ini bisa membantu memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehebohan di Media Sosial Seorang Ibu Melahirkan Bayi yang Prematur Meninggal Karena Dibuat Konten Tiktok

23 November 2023   11:13 Diperbarui: 7 Desember 2023   09:37 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel tentang: Bayi prematur yang dibuat konten TikTok hingga meninggal adalah sebuah topik yang sangat sensitif dan tragis. Meskipun saya tidak memiliki informasi spesifik yang mengenai kasus tersebut, saya dapat memberikan beberapa informasi umum tentang bayi prematur dan dampak penggunaan media social.

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu. Mereka sering membutuhkan perawatan medis intensif karena organ dan sistem tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Bayi prematur berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti kesulitan bernapas, suhu tubuh yang tidak stabil, dan infeksi.

Dalam konteks penggunaan media sosial seperti TikTok, penting untuk mempertimbangkan kesejahteraan bayi prematur. Bayi prematur membutuhkan perhatian dan perawatan khusus, dan kegiatan seperti membuat konten TikTok mungkin tidak selalu sesuai atau aman bagi mereka.

Penggunaan media sosial seperti TikTok memiliki efek positif dan negatif. Di satu sisi, konten yang dibuat oleh orang tua bayi prematur dapat menjadi cara untuk mengedukasi dan menyebarkan kesadaran tentang prematuritas. Namun, penggunaan media sosial juga dapat mengalihkan perhatian dari perawatan yang diperlukan bayi prematur atau bahkan memberikan tekanan tambahan kepada mereka.

Permasalahan yang muncul adalah penggunaan bayi prematur untuk kepentingan komersial tanpa seizin orang tua atau pihak keluarga. Hal ini merupakan pelanggaran terhadap hak privasi dan perlindungan anak. Bayi prematur merupakan individu yang rentan dan membutuhkan perawatan khusus. Penggunaannya untuk kepentingan komersial tanpa seizin orang tua atau keluarga dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan bayi.

Penting bagi orang tua bayi prematur untuk berkonsultasi dengan tim medis mereka dan menjaga keseimbangan antara penggunaan media sosial dan perawatan bayi mereka. Selalu prioritaskan kebutuhan dan kesejahteraan bayi prematur di atas segala hal lainnya.

Menurut saya, solusi dari permasalahan diatas adalah dengan meningkatkan pengawasan dan perawatan bayi yang lahir secara prematur,karena bayi prematur sangat rentan dan membutuhkan perawatan yang khusus. Dan untuk pihak rumah sakit seharusnya memberikan pelayanan yang intensif kepada bayi dan bayinya. Untuk itu pihak rumah sakit perlu memberikan klarifikasi dan meminta maaf kepada keluarga tersebut.

Saya harap informasi ini berguna dan memberikan pemahaman tentang pentingnya mempertimbangkan kesejahteraan bayi prematur dalam penggunaan media sosial.

Sumber: https://daerah.sindonews.com/read/1256175/701/heboh-bayi-prematur-15-kg-meninggal-usai-dijadikan-konten-oleh-pihak-klinik-di-tasikmalaya-1700471469

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun