Pada zaman sekarang kita pasti telah mengenal banyak kepercayaan dan juga bermacam - macam legenda yang mendukung bahwa kepercayaan-kepercayaan tersebut benar adanya dan eksis di kehidupan kita. Tapi sebelum segala kepercayaan ini muncul pasti ada yang mendahului kepercayaan-kepercayaan ini. Pada pembelajaran sejarah kita sudah tau bahwa Neolitikum merupakan zaman dari manusia sudah mengenal sistem kepercayaan, dan pada zaman ini lah dimana kepercayaan animisme dan dinamisme menjadi sebuah kepercayaan yang banyak dianut oleh manusia zaman Neolithikum. Manusia pada zaman ini sering kali menggunakan batu-batu besar untuk keperluan ritual kepercayaan mereka. Sangat banyak peninggalan manusia-manusia pada zaman ini seperti Menhir, Dolmen, Arca, Waruga, Sarkofagus, dan Punden. Mungkin zaman sekarang kita berpikir bahwa untuk menjalani sebuah ritual agama dalam zaman ini sangatlah sulit dan perlu kerja fisik yang lebih untuk dapat menjalani ritual-ritual agama yang ada.Â
Manusia pasti mengalami perkembangan zaman, perkembangan zaman ini juga mempengaruhi kehidupan manusia dalam segi kepercayaan. Kepercayaan yang manusia miliki pada masa pra-aksara tidak terlalu berbeda. Animisme dan dinamisme menjadi pusat kepercayaan pada masa pra-aksara. Pada masa pra-aksara manusia masih menyembah hal hal berhala dan sakral seperti batu besar, benda ghaib, dll. Pada masa pra-aksara kepercayaan-kepercayaan pada masa itu tergolong sesat. Ritual kepercayaan pada masa pra-aksara merupakan ritual yang jika kita pikir-pikir sekarang merupakan ritual yang tidak layak. Banyak sekali peninggalan-peninggalan masa pra-aksara yang membekas dan menjadi sebuah sejarah di dunia ini.
Awal dari zaman Paleolithikum merupakan awal dimana manusia baru mengenal yang namanya kehidupan. Pada masa ini manusia masih belum mengenal yang namanya kepercayaan karena mereka masih primitif. Pada masa ini mereka masih bertahan hidup dengan berburu hewan. Pada zaman ini belum ada sebuah kepercayaan karena manusia masih mengenal kehidupan dan masih mengenal beberapa cara untuk dapat bertahan hidup. Pada zaman ini  manusia sangat bergantung kepada alam, jika alam mengalami sebuah tragedi ataupun kondisi yang tidak mendukung, kemungkinan untuk manusia dapat bertahan hidup sangatlah sulit. Manusia pada zaman paleolithikum tidak mengenal yang namanya Pencipta karena mereka masih hidup untuk berburu dan hidup dalam zaman ini tidak terlalu bervariasi karena hari-hari akan digunakan untuk bertahan hidup seperti berburu dan mencari tempat tinggal sementara, manusia pada zaman ini masih nomaden yang artinya mereka masih hidup berpindah-pindah tempat.Â
Zaman selanjutnya adalah Mesolithikum. Mesolithikum adalah zaman dimana manusia mulai mengenal dan membentuk sebuah kepercayaan. Dalam zaman ini adalah zaman dimana manusia baru mengenal 2 kepercayaan awal yaitu animisme dan dinamisme. Animisme adalah kepercayaan yang menyembah dan memuja roh nenek moyang dan dinamisme merupakan kepercayaan yang menyembah dan memuja barang-barang ghaib (sakti) dimata manusia zaman ini. Mereka masih bebas untuk memilih kepercayaan yang ingin mereka anut tanpa ada pemaksaan dan hukum yang berlaku. Pasal 29 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. UUD ini mengharuskan setiap penduduk Indonesia harus menganut dan menjalankan agama mereka masing-masing, dalam zaman mesolitikum UUD seperti ini tidak berlaku karena pada zaman ini manusia masih hidup sesuai dengan hukum alam dan bukan hukum UUD. Animisme dan dinamisme merupakan 2 kepercayaan dan bukan agama.Â
Setelah zaman Mesolithikum berjalan, terbentuklah zaman baru yaitu zaman neolithikum. Pada zaman neolithikum adalah zaman dimana manusia mulai bercocok tanam untuk menghasilkan makanan, pada zaman ini merupakan zaman dimana manusia melakukan sebuah perkembangan dalam bidang pangan. Kegiatan berburu sudah mulai berkurang pada zaman ini karena manusia pada zaman ini sudah menemukan cara untuk bercocok tanam dan memanen hasil bercocok tanam mereka. Pada zaman ini kepercayaan animisme dan dinamisme juga berkembang dan mulai banyak manusia yang menganut kepercayaan ini. Mereka sudah mulai menggunakan batu-batuan mulai dari ukuran kecil sampai besar untuk melakukan ritual penyembahan nenek moyang dan benda sakral mereka. Pada zaman ini manusia memiliki perkembangan yang pesat dan signifikan tetapi tetap saja, mereka masih belum menyadari akan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka dan zaman mereka.
Setelah zaman neolithikum terbentuklah sebuah zaman baru yaitu Megalithikum. Megalithikum adalah zaman dimana manusia dapat menggunakan batu dengan baik dan manusia dapat menjadi batu sebagai material pokok mereka untuk menjalani kegiatan mereka sehari - hari. Kepercayaan pada zaman megalithikum sudah cukup meluas, mereka sudah mulai menyembah segala macam roh nenek moyang yang kekuatannya melebihi pikiran manusia dan juga sudah melebihi akal logis hukum alam. Mereka sudah mulai berani untuk membuat beberapa tempat ibadah dengan bahan bebatuan dan pada zaman ini mereka sudah menyiapkan berbagai tempat khusus agar ritual kepercayaan mereka dapat berjalan baik. Manusia pada zaman ini sudah cukup pintar dan mereka memiliki ilmu pengetahuan yang bisa dikategorikan lumayan. Dalam zaman ini, kepercayaan-kepercayaan animisme dan dinamisme sudah sangat berkembang dan banyak sekali dianut.
Zaman pra-aksara yang terakhir adalah zaman perunggu. Zaman perunggu merupakan zaman dimana manusia sudah pandai untuk menjalani hidup dan mereka sudah menemukan berbagai cara untuk bertahan hidup tanpa melakukan sebuah perburuan secara fisik tetapi mereka sudah menemukan cara untuk berburu yang lebih efisien seperti menggunakan perangkap sederhana dll. Segala gaya kehidupan manusia dalam zaman ini sudah baik dan merupakan zaman terakhir dari masa pra-aksara. Zaman ini merupakan zaman dimana manusia sudah sangat mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme serta mereka sudah mulai hidup dalam rumah buatan sederhana yang terbuat dari bahan-bahan kayu, batu, dedaunan, dll. Zaman yang menjadi akhir dari sebuah masa pra-aksara (zaman sebelum manusia mengenal tulisan).
Manusia pun mengalami banyak kemajuan dan perkembangan zaman setelah masa pra-aksara. 1 per 1 agama sudah mulai bermunculan dan 1 per 1 manusia sudah mulai mengetahui kebenaran tentang kehidupan. Agama - agama yang sah di zaman sekarang seperti Hindu, Buddha, Kristen, Islam, Katolik, Konghucu, dll sudah bermunculan dan dianut oleh penduduk dunia. Kita perlu bersyukur atas segala hal ini karena kita dilahirkan di zaman manusia sudah mengetahui kebenaran tentang firman Tuhan. Firman Tuhan yang sudah disampaikan dan sekarang banyak juga UUD yang sudah menerapkan sesuai firman Tuhan. Dibalik berbagai agama yang bermunculan, manusia mulai mengalami perbedaan SARA. Perbedaan ini disebabkan manusia menganut agama dan kepercayaan yang berbeda - beda. Karena ada perbedaan yang manusia miliki, Indonesia mengeluarkan berbagai macam UUD untuk dapat menjaga hubungan bangsa Indonesia.
Indonesia membentuk sebuah konsep yang dinamakan Trilogi Kerukunan Umat Beragama Indonesia. Konsep rancangan ini digunakan untuk masyarakat Indonesia dapat hidup dalam kebersamaan walaupun ada perbedaan diantara umat beragama satu sama lainnya. Seperti namanya yaitu trilogi yang berarti ada 3 isi dari trilogi ini yaitu :Â