Mohon tunggu...
Alvin Pratama
Alvin Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bangkitkan Gairah Ekonomi dengan Pemerataan UMKM Berbasis Internet of Things (IoT) dan Kearifan Lokal

27 Desember 2022   17:33 Diperbarui: 27 Desember 2022   17:49 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi uang (Pexels.com/Pixabay)

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020 membawa banyak pengaruh, salah satunya penurunan pertumbuhan ekonomi. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Indonesia harus mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -2,07 persen per tahun 2020. Hal ini yang memicu perekonomian Indonesia mengalami deflasi atau penurunan drastis karena perkembangan ekonomi yang justru bergerak labil.

Kini seiring berjalannya waktu, pemulihan perekonomian terus digalakkan oleh pemerintah demi mendongrak pertumbuhan finansial di kalangan masyarakat. Upaya yang dilakukan itu termasuk dengan menyusun penetapan proses pemulihan ekonomi negara yang termuat di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020. Dengan adanya regulasi ini, dapat merangkul semua pihak dalam memulihkan perekonomian yang terganggu akibat adanya pandemi.

Kunci utama kembali bergairahnya sektor ekonomi ditandai dengan adanya transaksi antara penjual dan pembeli, sebagaimana disadur dari laman Investopedia. Optimalisasi belanja pemerintah menjadi kartu As yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dalam zona positif dan terhindar dari ancaman resesi. Masyarakat diklaim sebagai aktor utama pemulihan ekonomi secara nasional melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Terlebih, UMKM juga turut memberi andil besar dalam upaya membangun ekonomi kerakyatan yang digagas oleh pemerintah Indonesia. Peran UMKM sangat penting untuk pertumbuhan perekonomian, dengan persentase mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha, terang laman Kementerian Perekonomian. Tak hanya itu, UMKM juga berkontribusi terhadap 60,5 % dari PDB serta 96,9 % terhadap penyerapan tenaga kerja dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Kini dengan arus teknologi yang makin pesat, pemerataan UMKM telah akrab dengan perkembangan internet di dunia maya. Internet of Things (IoT), sebagai salah satu produk dari era teknologi saat ini, menawarkan paket lengkap dalam pemerataan UMKM di Indonesia. IoT bisa membantu mengurangi biaya produksi hingga sebagai bagian dari usaha pembentukan ekonomi modern di era Revolusi Industri 4.0 melalui platform digital.

Peran dari IoT dalam pemerataan UMKM bisa dikolaborasikan dengan kearifan lokal (local wisdom). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi masyarakat setempat serta mampu mampu bersaing di era pasar bebas secara global. Keistimewaan suatu daerah, baik itu budaya, seni, hingga kebiasaan yang menjadi tradisi unik bisa dijadikan ikon UMKM agar memancing minat konsumen kian bertambah.

IoT dan kearifan lokal menjadi kombinasi ideal dalam pemerataan UMKM di Indonesia. IoT membawa kemajuan pesat di bidang teknologi dan bekerja secara efisien, sementara kearifan lokal mampu mempertahankan kelestarian budaya yang menjadi ciri khas Indonesia selama ini. Melalui UMKM berbasis kolaborasi IoT dan kearifan lokal, Indonesia dapat semakin berkembang lantaran memiliki kekuatan ekonomi yang potensial untuk mendongkrak kemajuan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun