Manajemen internasional (international management) adalah manajemen operasi bisnis yang dilakukan di lebih dari satu negara. Tugas-tugas mendasar manajemen bisnis, termasuk pendanaan, produksi, serta distribusi barang dan jasa, tidak banyak berubah ketika suatu perusahaan melakukan transaksi bisnis di tingkat internasional. Fungsi-fungsi manajemen dasar perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian tidak berubah ketika suatu perusahaan beroperasi baik di kancah domestik maupun internasional. Namun, para manajer akan menghadapi kesulitan dan risiko lebih besar ketika menjalankan fungsi-fungsi manajemen tersebut di kancah internasional. Amatilah beberapa kesalahan berikut:
Pengusaha ayam AS Frank Purdue menerjemahkan slogan iklan yang sebelumnya berhasil, "Diperlukan pria tangguh untuk menghasilkan ayam yang empuk," ke dalam bahasa Spanyol, "Diperlukan pria subur untuk membuat ayam yang penyayang." Â Â Â Â Â Â Â Â
McDonald's memerlukan waktu lebih dari satu tahun untuk menyadari bahwa para pemeluk Hindu di India tidak mengonsumsi daging sapi. Penjualan meningkat hanya setelah McDonald's memperkenalkan burger daging kambing di negara tersebut. Â
Di Afrika, label di kemasan memperlihatkan gambar isi dan bahan-bahan produk agar konsumen yang buta huruf tahu apa yang mereka beli. Ketika sebuah produsen makanan bayi menampilkan balita di kemasan produknya, produk tersebut tidak begitu laku.
United Airlines menemukan bahwa warna pun dapat membahayakan produk. Armada pesawat terbang tersebut membagikan rangkaian bunga berwarna putih sebelum lepas landas dari Hong Kong. Namun mereka kemudian menyadari bahwa bagi mayoritas warga Asia, bunga berwarna putih melambangkan kematian dan kesialan.
Beberapa contoh di atas mungkin terdengar lucu, tetapi tidak bagi para manajer yang mencoba berbisnis di kancah global yang amat kompetitif. Apa yang harus diperhatikan oleh para manajer perusahaan global berkembang guna menghindari kesalahan besar di kancah internasional? Ketika membandingkan satu negara dengan negara lainnya, sektor ekonomi, politik-hukum, dan sosial budaya merupakan potensi kesulitan paling besar. Faktor-faktor penting dalam memahami lingkungan internasional terangkum dalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H