Ekonomi Digital Berpotensi Kurangi Ketimpangan Pendapatan di Negara-Negara ASEAN

Perkembangan ekonomi digital di negara-negara ASEAN menunjukkan tren positif yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, di balik kemajuan ini, ketimpangan pendapatan di kawasan ASEAN masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah di masing-masing negara. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bagaimana perkembangan ekonomi digital berkontribusi dalam mengurangi ketimpangan pendapatan di kawasan tersebut.

Penelitian ini menganalisis data dari enam negara ASEAN (ASEAN-6) --- Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam --- untuk periode 2018 hingga 2022. Menggunakan metode regresi data panel, penelitian ini mengamati pengaruh penggunaan internet, dompet digital, dan transaksi e-commerce terhadap ketimpangan pendapatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyaknya pengguna internet dan pengguna dompet digital di negara-negara ASEAN secara signifikan berkontribusi dalam mengurangi ketimpangan pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa perluasan akses internet dan penggunaan dompet digital dapat membuka peluang ekonomi yang lebih merata di wilayah ASEAN, terutama di kalangan masyarakat dengan pendapatan rendah.

Sebaliknya, transaksi e-commerce, yang juga menjadi bagian penting dari ekonomi digital, ternyata tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di kawasan ini. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun e-commerce semakin berkembang, dampaknya terhadap pemerataan ekonomi belum sekuat pengaruh akses internet dan dompet digital.

Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pemerintah negara-negara ASEAN. Mengembangkan infrastruktur digital dan mendorong penggunaan teknologi digital di masyarakat luas berpotensi membantu mengurangi ketimpangan pendapatan dan menciptakan pemerataan ekonomi yang lebih baik. Peningkatan akses terhadap teknologi digital dapat menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan sejahtera di ASEAN.