Mohon tunggu...
alvin henry lee
alvin henry lee Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kaitan Hubungan Internasional dan Pekembangan Ekonomi

11 Januari 2023   12:23 Diperbarui: 11 Januari 2023   12:39 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

HUBUNGAN INTERNASIONAL BERPASANGAN BAIK DENGAN STUDI EKONOMI INTERNASIONAL DAN KITA BISA MELIHAT DUA BIDANG YANG DIGABUNGKAN MENJADI SEBUAH GELAR GABUNGAN.
ALASANNYA CUKUP SEDERHANA, SERINGKALI KEPUTUSAN POLITIK BERDAMPAK LEBIH LUAS PADA PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL.

Menjalin hubungan internasional tidak hanya untuk menjaga perdamaian dunia saja, namun juga untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain. Negara melakukan kerja sama di bidang ekonomi untuk memenuhi kebutuhan yang tidak ada atau sulit didapat di negaranya sendiri.

Bentuk kerja sama dalam bidang ekonomi misalnya impor dan ekspor barang. Misalnya negara Jerman mengimpor mobil ke Indonesia. Korea Selatan mengimpor barang elektronik ke Indonesia. Sedangkan Indonesia mengekspor minyak kelapa sawit ke China, India, Pakistan, Belanda, Malaysia dan Singapura.

Namun, kerja sama atau hubungan internasional dalam bidang ekonomi tidak hanya untuk ekspor atau impor sumber daya.
Tetapi juga meliputi penentuan syarat serta batasan perdagangan lintas batas, pajak, rute transportasi, sanksi perdagangan, ketentuan bahan yang bisa diperdagangkan ataupun tidak, serta berbagai ketentuan lainnya.

Selain itu, hubungan internasional dalam bidang ekonomi juga menunjukkan negara mana saja yang menjadi pusat kekuatan industri.

kita hanya perlu melihat kebijakan ekonomi Amerika Serikat saat ini untuk melihat bagaimana perubahan tarif atau rezim pajak mereka berdampak pada hubungan mereka dengan negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun