Sejak dulu, minat baca telah diakui sebagai fondasi utama dalam pembentukan kepribadian dan pengetahuan seseorang. Namun, dalam era di mana teknologi semakin mendominasi kehidupan sehari-hari, tantangan untuk menjaga minat baca, terutama di kalangan anak muda, semakin besar. Maka dari itu, langkah untuk meningkatkan minat baca menjadi semakin penting, dan salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan literasi.
Di tengah-tengah upaya membangun minat baca, peran mahasiswa sebagai pengajar menjadi sangat signifikan. Dalam konteks ini, saya ingin berbagi pengalaman dalam menjalankan kegiatan literasi disekolah penugasan sebagai mahasiswa kampus mengajar.
Pada minggu kelima ini, kami mengambil inisiatif untuk melakukan kegiatan literasi sebelum jam pembelajaran dimulai, yaitu pada saat pagi hari setelah salat dhuha berjamaah. Salah satu langkah awal yang saya lakukan adalah mengajak para peserta didik ke perpustakaan sekolah. Perpustakaan, sebagai sarana yang sarat dengan pengetahuan, menjadi tempat yang ideal untuk menumbuhkan minat baca.
Salah satu aspek yang kami tekankan adalah pentingnya memilih bahan bacaan yang sesuai dengan minat peserta didik. Dengan memahami preferensi mereka, kami dapat memilih buku-buku yang relevan dan menarik bagi mereka, sehingga proses membaca menjadi lebih menyenangkan dan bermanfaat.
Dengan demikian, melalui upaya-upaya kecil seperti kegiatan literasi ini, kita dapat memainkan peran yang signifikan dalam membentuk masa depan generasi mendatang. Dan sebagai mahasiswa yang mengajar, kita memiliki tanggung jawab untuk menjadi agen perubahan yang membangun budaya literasi yang kuat di masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI