Kota Bandar Lampung, 1990
Seorang laki-laki yang sedang duduk dengan kertas-kertas dihadapannya, tubuhnya tinggi, berkulit sawo matang namun sedikit lebih cerah, rambutnya yang sedikit ikal dipotong dengan rapi. Ya dia adalah Misral Febrianto seorang anak yang lahir pada 14 februari tahun 1990 di Kota Bandar Lampung tepatnya di way halim. Sebagai anak pertama dari keluarga bapak suryoto (seorang arsitek sederhana) dan ibu nur (seorang pengawas di kota Kalianda), sejak kecil ia sudah terbiasa dengan kehidupan yang penuh dengan tantangan, dahulu dia sering kali diajak ayahnya berjualan keliling, mengantar koran, menyemir sepatu dan masih banyak hal lainnya, katanya hal ini dilakukan untuk mengajarkannya menjadi anak yang tidak manja atau dengan kata lain mandiri dan paham bahwasannya mendapatkan uang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Misral Febrianto tumbuh menjadi anak yang selalu penuh semangat dan optimisme, meskipun berbagai rintangan menghadang di sepanjang perjalanan hidupnya. Pendidikan adalah salah satu hal yang selalu ia prioritaskan, dan hal ini terbukti ketika pada tahun 2007 ia diterima di Universitas Amikom, Yogyakarta, di jurusan Sistem Informasi.
Universitas Amikom, Yogyakarta, 2007
Perjalanan akademis Misral Febrianto di Universitas Amikom Yogyakarta dimulai dengan penuh semangat. Ia adalah mahasiswa yang cerdas dan berprestasi. Namun, di tahun ketiga kuliahnya, sebuah ide besar mulai tumbuh di benaknya. Misral Febrianto tertarik untuk mencoba peruntungannya di dunia bisnis, karena sedari kecil ia selalu menginginkan suatu saat ia dapat menjadi seorang bos di suatu perusahaan. Meski ia tahu, bahwa hal ini akan menyita banyak waktunya, ia tetap nekat memulai bisnis kecil-kecilan berupa bisnis baju sablon.
Awalnya, bisnis tersebut hanya dijalankan dengan modal minim dan peralatan seadanya. Namun, keberanian Misral Febrianto untuk mencoba sesuatu yang baru membawanya pada tantangan-tantangan yang tidak mudah. Banyak waktu kuliahnya yang terpaksa terabaikan demi fokus pada bisnisnya. Bahkan, ia harus menunda pengerjaan skripsinya, yang berakibat pada kelulusannya yang mundur hingga tahun kelima.
Perjuangan Bisnis Pertama: 2010-2012
Bisnis baju sablon Misral tidak langsung sukses. Ia menghadapi berbagai masalah seperti kerugian akibat kesalahan pemotongan kain dan masalah produksi lainnya. Namun, Misral tidak pernah menyerah. Setiap kegagalan ia jadikan pelajaran berharga untuk terus memperbaiki dan mengembangkan usahanya. Dengan kegigihannya, ia mulai belajar tentang manajemen bisnis, pemasaran, dan produksi yang lebih efisien.
Tahun 2012 menjadi titik balik bagi Misral Febrianto. Setelah melewati masa-masa sulit, bisnisnya mulai menunjukkan tanda-tanda kesuksesan. Omsetnya perlahan naik, dan banyak ajakan kerja sama dari pihak lain mulai berdatangan. Misral menangani bisnisnya dengan lebih profesional, dan ini membuat usahanya semakin dikenal.
Kisah Cinta dan Kerja Sama: 2014
Di tengah kesibukan membangun bisnis, cinta juga menemukan jalannya dalam kehidupan Misral Febrianto. Pada tahun 2014, ia menikah dengan Alia, seorang gadis asal Tegal yang merupakan teman kuliahnya dulu. Alia adalah sosok yang sangat mendukung apa pun yang Misral Febrianto lakukan.Â