Mohon tunggu...
Alvina Sahri
Alvina Sahri Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan lagi mahasiswa

I love animals but no for insect

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fungsi Tata Rias Bergaya Tionghoa pada Pementasan Naskah N. Riantiarno

10 Desember 2020   12:23 Diperbarui: 10 Desember 2020   12:27 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Djarum Foundation

Fungsi dari tata rias dalam seni pertunjukan memperhatikan kepentingan berikut; (1 Tata rias diperuntukan untuk mempertegas karakter; (2 Tata rias dapat membantu pemain untuk menghayati perannya; (3 Tata rias dapat menciptakan kesan dan suasana tertentu, khususnya pada penonton (Hasanuddin, 2015; 157). Terlebih pada tata rias dari kedua pementasan yang saya kagumi sekaligus sukai, yaitu pementasan Opera Ular Putih dan Sampek & Engtay yang diadaptasi dari naskah N. Riantiarno. Kedua pementasan tersebut mengangkat latar yang sama, budaya Tionghoa yang sangat kental. Sehingga pada tampilan rias yang digunakan juga menyerupai pada riasan-riasan di film kolosal asal Negeri Tirai Bambu. Khas dengan warna-warna Tionghoa, berkulit cerah dan penuh dengan semburat merah di pipinya. 

Di balik keunikan tata rias yang dimiliki pada tiap pementasan karya adaptasi N. Riantiarno, terdapat sosok andalan untuk memberikan polesan pada setiap wajah tokoh agar fungsi dari tata rias dalam seni pertunjukan tidak sia-sia. Sena Sekarya, makeup artist yang telah lama bergabung bersama Teater Koma dan banyak berpartisipasi dalam beberapa pementasan, seperti Semar Gugat, Opera Ular Putih, dan J.J Sampah-Sampah Kota. 

Lewat riasan yang menggugah seperti pada kedua pementasan bergaya Tionghoa tersebut, fungsi dari tata rias terhadap pementasan sangat diperhatikan dengan teliti dalam naskah yang diadaptasi dari N. Riantiarno. Hingga melahirkan kesan dan suasana yang membuat penonton menilai karakter tokoh tersebut nyata.

Lalu, tata rias mana yang paling pembaca suka setelah menonton pementasan hasil adaptasi naskah N. Riantiarno?

Referensi:

WS, Hasanuddin. 2015. Drama Karya dalam Dua Dimensi Kajian Teori, Sejarah dan Analisis.

Ensiklopedia Sastra Indonesia Kemdikbud, "N. Riantiarno"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun