Mohon tunggu...
Alvin
Alvin Mohon Tunggu... wiraswasta

Sedang Belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merangkai Mozaik Kehidupan Seorang "Felix" Irwan Saputra

3 Juni 2022   06:58 Diperbarui: 3 Juni 2022   07:03 1809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Secara gak sengaja, tahu tentang Felix dari media online. Setelah mendengarkan lagunya, saya menjadi tertarik untuk mengetahui perjalanan hidupnya. 

Saya menemukan kisahnya di Vlog iDEE Live dengan judul Felix Irwan Untold Story (2020)  dan di Ruang Resah dengan judul Felix Irwan jadi PNS part 1 dan Felix Irwan UMROH diongkosin youtube part 2. (2019). 

Dalam dialog tsb, saya banyak menemukan banyak hal menarik untuk dijadikan tambahan pengetahuan. Dimana saya tidak membahas mengenai musiknya tapi kebiasaan dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan serta dalam melakukan koreksi diri.

Dialog yang menarik :

Bagian 1. Modal terbesar yang diberikan orang tuanya adalah Kepercayaan, Rasa saling percaya terjadi bila 

a. Orang tua mengenal dirinya sendiri dan mengenal anaknya. Demikian juga sebaliknya. 

b. Orang tua memahami demikian juga anak, :

    -. Mana saja Tindakan atau keputusan yang benar dan mana yang keliru.

    -. Makna displin, konsekuen, kebebasan yang benar

    -. Tindakan dan keputusan harus didasari kebutuhan, bukan keinginan. 

c. Dalam membimbing, Orang tua terbiasa mengunakan komunikasi horizontal 2 arah, yang memiliki makna bahwa belajar bukan hanya untuk anak saja tapi bersama sama belajar. Jadi orang tua tidak merasa terhina bila diingatkan anak kalau ada keputusan atau tindakannya yang keliru.

Dimana menurut saya, umumnya, banyak Orang tua dan anak tidak memiliki rasa saling percaya karena dalam membimbing :

a. Orang tua terbiasa mengunakan komunikasi vertical 1 arah, yang memiliki makna bahwa belajar hanya untuk anak saja. Orang tua sudah pintar dan selalu benar.

b. Terbiasa dengan dasar kasihan dan memberikan kemudahan. 

c. Terbiasa memberikan kebebasan tanpa tahu makna kebebasan dan makna displin dan tanggung jawab yang benar. 

d. Orang tua tidak memahami bahwa makna kasihan bertolak belakang dengan makna kasih. 

e. Orang tua dan kemudian selanjutnya anak, hidupnya selalu berorientasi pada Keinginan dan ingin selalu dianggap penting.

NB : Memberikan kesan baik atau keliru kepada anak akan tersimpan dipikirannya. Jadi hati hati dan bijaksanalah. Kesan baik menjadi kenangan. Kesan keliru menjadi trauma. 

Dengan memberikan kesan baik yaitu kenangan,  akan menjadi motivasi anak dalam menjalani hidupnya. Dengan memberikan kesan keliru yaitu trauma,  akan menjadi penghambat anak dalam menjalani hidupnya.

Kelebihan yang dimiliki seorang Felix :

1. Orang tua tidak meminta anaknya untuk membantu biaya hidup keluarga.

2. Menyadari kebutuhan bukan keinginan

3. Menyadari yang dia suka dan sedikit menyadari bakat yang dimilikinya,

4. Memiliki ketertarikan untuk usaha sendiri dan didukung oleh ketrampilan seperti dapat membuat dawet

5. Memiliki sikap Manusia Mandiri (inisiatf dan kreatif), dalam mencari tambahan uang jajan atau untuk beli keperluan sendiri dengan menjual tenaga/ jasa.

6. Melakukan sesuatu tanpa terbebani dan tanpa terpaksa.

7. Mudah bergaul

8. yang jarang dimiliki oleh mayoritas orang adalah terbiasa

-. Memperhatikan yang terjadi disekitarnya.

-. Melakukan koreksi diri

-. Menganalisa dan mencari data pendukung yang benar sebelum menentukan pilihan dan mengambil keputusan

-. Melihat peluang, melihat usaha yang modal kecil tapi mendapatkan untung yang lumayan dengan berjualan teh manis, dawet dll kepada pedagang dipasar.

Bagian 2,  ke Jakarta

Reaksi dirinya :

a. Menyadari rintangan yang akan dihadapi dengan hanya bermodalkan ijazah SMA.

b. Memiliki Rasa Percaya diri bahwa untuk mengembangkan karier, dirinya harus pergi ke lingkungan yang lebih besar (kota besar). Karena di kota besar memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan pengetahuan, kesempatan untuk melatih ketrampilan, menemukan pergaulan atau koneksi yang lebih besar.

c. Tidak takabur, dengan memberikan usaha yang dirintisnya dan sudah berjalan baik di pasar kepada kakaknya, bukan dilepas begitu saja.

d. Menyadari dirinya bukan pekerja pasif yang terbiasa dengan kerja, gaji, pulang kerumah (rutinitas).

e. Menyadari usaha dan kerja sendiri, berbeda ketika ikut kerja dengan orang. Sehingga selama di Jakarta :

-. Menerima kenyataan hidup yang ada.

-. Menerima konsekuensi dari bekerja dengan orang dan menerima semua resiko dari  usaha sendiri (dengan berjualan masker),

-. Menghayati dan menganalisa dalam berhubungan dengan orang lain dan dalam menghadapi rintangan. Seperti keluar dari pekerjaannya di restoran cepat saji karena bertentangan dengan makna kepercayaan yang dia mengerti. (Kepercayaan itu harus dijaga, jangan sampai digadaikan).

-. Menyadari bahwa dalam menjalani hidup itu butuh biaya dan menghitung apakah pekerjaan yang dilakukannya,  seimbang dengan kebutuhan hidupnya dan resikonya atau tidak.

-. Menyadari bahwa memiliki tujuan adalah hal yang penting, tapi yang juga harus diperhatian adalah dalam meraihnya, harus dilakukan bertahap. Dirinya menyadari tujuan awal apa yang bisa diraih sesuai dengan keadaan dirinya. Sehingga tujuan awalnya menjadi realistis. Yaitu cukup bisa makan dan bayar kost yang murah.

-. Dirinya merasakan banyak pengetahuan yang didapat. Seperti yang nanti dia katakan “Berkat Tuhan/ Nikmat Tuhan bukan hanya saat kita senang, saat dibawah pun (susah, pernah kehilangan) adalah Nikmat Tuhan dalam bentuk lain, sama dinikmati” à bisa menerima kenyataan hidup yang ada dan selalu enjoy (tanpa beban, tanpa penyesalan, tanpa kecewa).

Bagian 3, Tinggalkan Jakarta Pindah ke Yoyakarta awal 2012

Masih rintangan dan kegagalan yang diterima seorang Felix. Saat dia merasakan hidupnya terpuruk dan mempertanyakan “Kok hidup seperti ini”, walaupun dia berusaha dijalur yang benar.

Kebiasaan yang menjadi penyelamat hidupnya dari tindakan keliru yang mungkin dilakukan saat itu adalah kebiasaan :

-. Melakukan koreksi diri dengan selalu memperhatikan apa yang terjadi dalam hidupnya dan yang terjadi disekitarnya.

-. Menyadari kebutuhan yang harus terjadi bukan keinginan.

-. Mengetahui tujuan apa yang bisa diraih saat ini dan tujuan apa yang memiliki prioritas lebih penting.

Maka dia bisa melihat pengetahuan dan keindahan yang diperlihatkan dari “örang gila”, orang gila aja bisa hidup, masa yang waras dan sehat, gak.

Melakukan Analisa dan menyadari kekurangan dan kelebihan dirinya sebelum menentukan pilihan, bahwa :

1. Bernyanyi adalah :

-. Kegiatan yang dia suka sehingga tidak merasa terbebani dalam melakukannya.

-. Bakat yang dimiliki

-. Ketrampilan yang dikuasai

2. Menetapkan Tujuan awal yang bisa diraih saat ini sesuai dengan keadaan diri yang ada à Bisa makan dan bayar kost.

3. Mengumpulkan data dan faktor pendukung seperti :

-. Daftar lagu lagu (dari kakaknya)

-. Mengajak temannya karena merasa kurang percaya diri dan belum menguasai atau belum mengetahui lokasi ngamen

4. Melatih ketrampilan bernyanyi dan menguasai lagu lagu

Setelah itu diputuskan untuk ngamen.

Kebiasaan yang menjadi penyelamat hidupnya terus dilakukan dan menyadari bahwa :

a. Mengikuti kompetisi adalah sarana untuk mengasah diri, menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan, menambah pergaulan. Seperti mengikuti IMB 2012 di trans TV, X Factor 2015, The Voice 2016

b. Gagal kompetisi, mengambil hikmahnya, :

-. Minimal yang kenal bertambah atau menambah wawasan

-. Mendapat pembelajaran dan pengetahuan baru.

-. Meningkatkan ketrampilan dan rasa percaya diri

-. Mengetahui teknik musik dan kriteria musik yang indah itu apa menurut para juri yang jauh lebih berpengalaman.

c. Menikmati hidup, adalah menerima kenyataan hidup yang ada,  baik kekurangan atau kelebihan dengan syukur. Dan Keadaan saat ini selalu lebih baik dari yang lalu, apapun keadaanya. Sehingga bisa makan dan bayar kost adalah kebahagiaan.

d. Mengambil keputusan yang benar Ketika menerima tawaran nyanyi di jogja city mall 2014, walaupun dari sisi materi, lebih kecil dari penghasilan ngamen dijalan.

Kemampuan melihat kesempatan yang jarang dimiliki orang. Karena setiap pilihan jangan hanya didasari kepada keuntungan materi yang lebih besar. Tapi  lihat dari beberapa sisi, diantaranya kesempatan untuk berkembang dalam menambah pengetahuan, melatih ketrampilan, melatih fisik dan mental, memperluas pergaulan.

Sehingga Akhir 2014 bisa dapat penawaran nyanyi di hotel bintang 5 ( peningkatan karir yang luar biasa) dan diikuti dengan kelancaran lainnya dalam berkarier.

Dan yang cukup menarik, Ketika mendapat tawaran bernyanyi  di hotel, dirinya mempersiapkan dirinya dengan serius untuk merespon kepercayaan yang diberikan kepadanya seperti membeli gitar baru (kebutuhan).

Jadi membeli sesuatu yang lebih mahal bukan karena keinginan untuk bergaya atau menunjukkan eksistensi diri tapi kebutuhan. Ini yang jarang dilakukan oleh orang lain.

e. Menghargai bantuan temen dan menyadari memiliki pergaulan yang luas dan banyak teman memberikan manfaat  dan pengetahuan yang sangat berarti dalam perjalan hidupnya.

Bagian 4, masalah terjadi karena dirinya melakukan kekeliruan. Keliru menafsirkan memiliki rekaman lagu karya sendiri.

Karena didasari Keinginan diri bahwa setelah punya modal, dirinya bisa melakukan rekaman lagu karya sendiri (2015). Keinginan selalu tidak pernah menghitung konsekuensi yang akan terjadi dan tidak pernah mau tahu  bagaimana proses terjadinya sampai hasil akhirnya. Keinginan hanya melihat saat ini, saya punya modal maka saya lakukan.

Karena sudah terbiasa dengan

-. Melakukan koreksi diri dengan selalu memperhatikan apa yang terjadi dalam hidupnya dan yang terjadi disekitarnya.

-. Menyadari kebutuhan yang harus terjadi bukan keinginan.

-. Mengetahui tujuan apa yang bisa diraih saat ini dan tujuan apa yang memiliki prioritas lebih penting.

Maka dirinya cepat menyadari kekeliruan, bahwa Memiiki rekaman lagu karya sendiri dan sukses didengar serta disukai masyarakat adalah yang dibutuhkan sebelum melakukan rekaman --> Orang harus tahu dan kenal diri kita.

Caranya adalah :

1. Melalui Label atau ph, dengan syarat yang ditentukan mereka (umumnya cantik dan ganteng) dan relative sulit

2a. Membuat media sendiri untuk mempromosikan diri dan karya sendiri dengan memanfaatkan teknologi di youtube (2015, aktif feb 2019)

2b. Biar orang tahu, tertarik dengan suara kita, cara memperkenalkan diri dengan Menyanyikan lagu yang sudah dikenal masyarakat (cover lagu)

Bagian 5, sudah banyak dikenal

Kebiasaan memperhatikan dan koreksi diri, tetap selalu dilakukan. Dimana reaksi dirinya :

-. Hidup butuh uang tapi tahu bagaimana memanfaatkannya dengan benar, bukan diperbudak,

-. Menerima kenyataan hidup, hidup perlu biaya tapi Penghasilan nambah, Gaya hidup tidak harus berubah

-. Belum merasa berhasil karena Masih banyak target atau tujuan berikutnya yang ingin diraih dan dilaksanakan sesuai dengan keadaan diri yang ada

-. apa yang kita pikirkan dan nyakini , itu yang terwujud

-. Viewer banyak di you tube bukan merasa sudah banyak dikenal.

-. Orang ngomong sombong  à mereka tidak kenal akrab dengan nya dan Tidak merasa kecewa karena menyadari reaksi tsb hanya memberikan energi negative

NB : Untuk MEMBENCI/ KECEWA/ MARAH/ MERASA BERSALAH, kau harus lakukan itu sepanjang hari, setiap hari, sepanjang waktu. Kau harus terus mengingat hal hal yang buruk. Itu pekerjaan yang terlalu banyak membebani pikiran dan merusak Mental dan fisik

-. Cita citanya Hidup Bahagia dengan selalu menyadari dan menerima bahwa

   --> Berkat Tuhan/ Nikmat Tuhan bukan hanya saat kita senang, saat dibawah pun (susah, pernah kehilangan) adalah Nikmat Tuhan dalam bentuk lain, sama dinikmati

   --> Bisa menerima kenyataan hidup yang ada dan selalu enjoy (tanpa beban, tanpa penyesalan, tanpa kecewa). Karena semua hidupnya berkesan dan selalu bersyukur dengan apapun yang ada saat ini atau apapun yang sudah diraih atau apapun yang dialami karena keadaan saat ini selalu lebih baik dari yang lalu, apapun keadaanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun