Mohon tunggu...
Alvina Khoiriyah
Alvina Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bermimpi menjadi penulis

life is not easy but it's a simple

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan Tersurat

9 Juli 2021   13:44 Diperbarui: 25 Juli 2021   10:25 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam itu suasana hatiku mendadak kelabu, 

bersama serpihan ingatan lama yang terus bermunculan 

membuatku terjebak didalamnya.

 Dengan rasa bersalah, amarah, dan penuh penyesalan.

Keinginan bertemu dengan mu lagi,

Saling memaafkan, melukis cerita baru ,

Ada kalanya , itu membuat hatiku rindu

Aku bertanya pada seseorang, akankah dia merasakan hal yang sama,?

 mengingat kenangan itu juga, atau hanya aku saja?

 apa aku yang terbawa perasaan atau

jangan jangan kita lupa berkenalan? hingga dirimu tak sempat mengingatnya,,,huh betapa bodohnya aku jika terus mengingatnya.

 

Beberapa waktu aku sempat berdebat dengan pikiranku sendiri. Mencari jawaban. seketika ku putuskan untuk percayakan diri.

ada bisikan yang mengatakan 

"jangan mencoba untuk lupa, karena dulu kita pernah satu arena" "mungkin perjumpaan kita yang lain harus tertunda dulu, karena sekarang kita tak akan berjumpa untuk sementara".

Bisikan itu terus menggema, hingga membuat diriku seketika luluh, 

Aku mengharapkan itu lebih dari sekedar harapan,

Aku menginginkan sebuah kepastian, yang mungkin menjadi harapan sepihak.

Impulsive

Terlalu diriku memaksakan apa yang menjadi keinginanku,

 

Rasanya ingin ku ucapkan, dikala perjumpaan,

Perjumpaan yang tak tersengajakan lagi.

Aku tak mampu, karena terus merasa tak pantas,                                                                                                        ku malu bertanya, karena akan terus merasa sakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun