Mohon tunggu...
Alvina Khoiriyah
Alvina Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bermimpi menjadi penulis

life is not easy but it's a simple

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Nostalgia Suara Beduk Ramadan

23 April 2021   13:08 Diperbarui: 23 April 2021   13:24 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan suci ramadhan pasti ada di setiap tahun hijriyah, dan bertepatan dengan tahun ini memasuki tahun ke 1442 H, dan dalam kalender islam sendiri bulan ramadhan jatuh pada bulan ke- 8 dari 12 bulan. Bagi umat manusia yang Bergama islam pastilah wajib untuk melaksanakan puasa Ramadhan ini karena hanya ada satu kali dalam satu tahun. 

Menjadi seorang muslim moment -- moment yang ada dalam Ramadhan pasti sangat dinanti -- nanti dan juga dirindukan. Nuansa Ramadhan sangat berbeda dengan hari -- hari biasanya, dan juga dengan Hari Raya umat Islam yang lain. Kita ketahui banyak perayaan Islam yang ada dalam kalender Islam, akan tetapi Hari Raya Idul Fitri begitu sangat meriah dan yang paling bermakna, karena setelah kembalinya umat Islam berpuasa satu bulan penuh lamanya, dia akan kembali lahir, fitrahnya akan kembali suci ibarata seorang bayi yang baru lahir belum ada dosa dan belum mempunyai catatan keburukan.

Ada banyak kegiatan yang dapat kita jumpai dalam bulan Ramadhan, diantaranya: sholat tarawih, sahur, berbuka puasa baik sekeluarga atau bersama rekan kerja, teman dan yang lainnya, tadarus al-quran, kultum, dan kegiatan mengaji kitab-kitab di surau-surau atau pun di masjid- masjid. Dalam bulan yang penuh berkah dan suci ini masjid tampak mulai ramai akan jamaah yang berbondong-bondong datang kemasjid untuk memperoleh keberkahan nulan ramadhan itu sendiri. Suasana menjadi agak hidup dengan adanya suara orang yang bertadarus di masjid. 

Banyak sekali pahala yang dapat diraih di bulan yang penuh kemuliaan ini, walaupun itu suatu perkara yang sepele yang dianggap tidak bernilai sama sekali dari pandangan manusia, tapi lain lagi dengan penilaian dari malaikat. Dengan inilah semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan keberkahannya, apalagi ada satu malam yang sangat mulia dan diharap-harapkan oleh umat islam, yaitu malam lailatul qadar. Dan mala mini sangat misterius siapapun tidak dapat menebak tanggal berapa dan saat puasa ke berepa akan datangnya malam lailatul qadar tersebut.

Dari kecil rata-rata orang tua selalu sudah membiasakan anak -- anaknya untuk ikut berpuasa, sebelum itu perlu untuk dikenalkan apa itu bulan puasa? Apa saja yang dilakukan saat bulan puasa? 

Hal- hal apa saja yang dapat membatalkan puasa ? dan pertanyaan- pertanyaan lain seputar puasa. Untuk anak-anak dalam ramadhan pasti mereka ikut memeriahkannya dengan bermian kembang api, mercon, dan permainan lain yang dianggap mereka seru, ada juga yang lebih sederhana yaitu mercon bamboo atau orang desa biasa menyebutnya "long",  

kenapa disebut begitu karena suara yang keluar sebelum meledak berbunyi longgggg, maka dengan begitu untuk mempermudah mengingat dan menyebutnya dinamakanlah dengan "long". Rata-rata anak yang memainkan meriam bamboo ini mereka yang sudah berumur 12-13 tahun, akan tetapi karena anak-anak yang dibawah usia 12 melihat kakak -- kakanya bermain meriam itu seru mereka jadi ikut- ikutan dan makin semarak untuk bermain. Akan tetapi permainan ini sungguh sangat berbahaya bila tidak dilakukan dengan hati-hati karena bisa merenggut korban jiwa.

Nostalgia yang dirasakan saat bulan ramadhan terasa begitu manis dan sangat dirindukan, walaupun tak berbayar mahal, akan tetapi suasana ramadhan sangat menagihkan. Apalagi sura bedug saat habis sholat tarawih di masjid dekat rumah saya, itu yang saya rindukan, hanya ada alat beduk yang saya rasa mampu mengguncang suasana ramadhan. 

Siapa sangka hanya bunyi beduk yang dianggap tidak bernilai dan masih terlihat kuno, dapat memberikan kenangan yang mendalam bagi orang-orang. Sekarang ini terlihat sangat jarang masjid memiliki beduk sebagai penanda waktu sholat, karena sudah bergeser kepada pengeras suara. Dikampung saya disini, sebelum mengumandangkan adzan, biasanya muadzin memukul beduk terlebih dahulu untuk menandakan waktu sholat telah tiba. Bukan hanya sebagai penanda waktu sholat tapi juga sebagai penanda untuk mengumpulkan orang, atau memberikan isyarat bahwa aka nada kegiatan atau perayaaan.

Thanks buddy telah membaca artikel ku,,,,,,salam hangat dari Alvina

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun