Di zaman skrg sekarang banyak sekali para pelajar yang lebih giat ketika bermain gadget dari pada belajar di rumah mengerjakan tugas rumah atau PR yang diberikan guru. Hal ini menjelaskan bahwa pada saat ini anak-anak kurang bersemangat dan kurang nya motivasi ketika mengenyam pendidikan, dan motivasi yang dimiliki justru lebih terpusat pada hal yang sekiranya menurut anak itu sangat menyenangkan. Kendala yang diresahkan oleh guru dan orangtua murid adalah rendahnya motivasi pada siswa untuk belajar, karena masih banyak siswa yang menghabiskan jam belajar dengan bermain dengan begitu konsentrasi belajar siswa akan terganggu. Akibat yang ditimbulkan dari kurangnya konsentrasi saat belajar adalah tidak bisa menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh guru dieklas.Â
Dengan berbagai permasalahan tersebut perlu diketahui apa penyebab kurangnya motivasi belajar pada siswa, dan memicu siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, dan apa yang menimbulkan rasa antusias pada siswa dengan menambahkan pembelajaran yang lebih inovatif. Hal yang mempengaruhi motivasi belajar pada siswa, dapat ditemukan dari faktor Internal, maupun Eksternal. Contoh dari faktor internal yaitu ada faktor Biologis dan Psikologis anak itu sendiri.Â
Biologis sangat erat kaitannya dengan fisik anak itu sendiri, Contoh faktor eksternal salah satunya yaitu Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang kurang mendukung. Hal ini dapat menyebabkan siswa kurang antusias untuk belajar. Beberapa siswa menganggap proses belajar mengajar di sekolah formal adalah sebagai formalitas dan hanya untuk diikuti bukan dikembangkan, lalu siswa yang tidak memiliki impian atau cita cita yang jelas membuat belajar di sekolah formal hanyalah sebagai tutntutan dari orangtua dan hanya mengikuti lingkungan. Dan siswa yang kurang percaya diri dengan kualitas daya otak untuk belajar maka akan mengganggap sekolah hanyalah tempat bermain dan menganggap sekolah hanya formalitas saja.
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang dari luar diri siswa. Lingkungan siswa, sebagaimana juga lingkungan individu pada umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Guru harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan menampilkan diri secara menarik dalam rangka membantu siswa termotivasi dalam belajar. Lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasarana perlu ditata dan dikelola supaya menyenangkan dan membuat siswa betah belajar. Kecuali kebutuhan siswa terhadap sarana dan prasarana, kebutuhan emosional psikologis juga perlu mendapat perhatian. Misalnya, kebutuhan akan rasa aman sangat memengaruhi motivasi belajar siswa. Kebutuhan berprestasi, dihargai, dan diakui merupakan contoh-contoh kebutuhan psikologis yang harus terpenuhi, agar motivasi belajar timbul dan dapat dipertahankan.
Seharunya lingkungan yang baik yaitu lingkungan yang tidak membuat dampak buruk atau dampak yang berpengaruh negatif kepada lingkunganya. Peran keluarga adalah yang utama untuk bisa mengawasi dan menjaga anak-anaknya supaya tidak terpengaruh oleh lingkungan yang kurang baik maka dari itu motivasi dari keluarga lah yang bisa mendorong semangat dan motivasi anak dalam belajar. Peran Keluarga juga bisa memberikan contoh yang baik terhadap anak supaya anak tidak terbawa lingkungan yang kurang baik, peran lingkungan memang sangat penting bagi anak.Â
Peran keluarga  juga berperan penting dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa dimana orang tua memiliki pola asuh yang baik, Peran Keluarga dapat membentuk pola sikap dan pribadi anak, juga dapat menentukan proses pendidikan yang diperoleh anak, tidak hanya di sekolah akan tetapi semua faktor bisa dijadikan sumber pendidikan. lingkungan keluarga yang kondusif dan menyenangkan dapat memotivasi peserta didik dalam belajar.Â
Hal tersebut termasuk dalam indikator lingkungan keluarga yang meliputi sikap orang tua, persepsi orang tua, dan dukungan orang tua. orang tua harus memberikan perhatian yang kepada anaknya, selain itu orang tua membentuk komunikasi yang baik antara orang tua dengan peserta didik dimana menjadikan anak merasa nyaman bersama keluarga. Hal ini bisa meningkatkan motivasi belajar siswa karena terdapat komunikasi dan hubungan yang baik antara anak dengan kedua orang tuanya.Â
Selain itu, Lingkungan masyarakat adalah semua manusia yang berada dalam lingkungan sekitar yang mempengaruhi perkembangan anak baik tingkah laku maupun perkembangan kepribadiannya. ketika si anak bertemu dengan lingkungan masyarakat yang rajin dan disiplin makan anak tersebut aku mengikuti lingkungan yang ia temui berbeda dengan ketika ia bertemu dengan lingkungan yang suka malas malasan maka anak tersebut akan mengikuti lingkungan yang suka bermalas malasan.Â
Dan yang terakhir ada lingkungan sekolah, Lingkungam sekolah seperti Guru dan teman sebaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. yang dimana anak harus menghargai dan mau menerima peraturan sekolah, berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah, menjalin persahabatan dengan teman-teman di sekolah, bersikap hormat pada guru, pemimpin sekolah dan membantu sekolah dalam merealisasikan tujuan-tujuannya.Â
Dari hasil wawancara didapatkan bahwasanya guru memberikan pengaruh yang besar, dimana guru memberikan motivasi secara langsung selain itu lingkungan nyaman di sekolah juga meningkatkan siswa untuk belajar, serta sarana prasarana juga mendukung motivasi belajar siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H