Mohon tunggu...
Alvina Dwi O
Alvina Dwi O Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Annyeonghaseyo, dalam akun ini saya akan membahas seputar psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Broken Home

23 Juni 2024   16:35 Diperbarui: 23 Juni 2024   23:33 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Broken home atau keluarga tidak utuh adalah penggambaran keluarga yang berantakan atau tidak harmonis lagi karena adanya perselisihan, pertengkaran, hingga berakhir pada perceraian. Meskipun sering dikaitkan dengan perceraian, tapi kondisi broken home dapat terjadi juga dalam keluarga yang masih utuh di atas kertas. Sebagai contoh keluarga mungkin masih utuh, tapi anggotanya saling berkonflik dan terasing satu sama lain.

Korban dari sebuah perceraian tidak hanya berdampak bagi yang bersangkutan (suami-istri), namun juga melibatkan
anak khususnya yang memasuki usia remaja, perceraian merupakan beban tersendiri bagi anak, sehingga berdampak
pada psikis. Reaksi anak terhadap perceraian orang tuanya, sangat dipengaruhi oleh cara orang tua berperilaku sebelum, selama dan sesudah perceraian, sehingga dampak perceraian orang tua memang dapat memberikan dampak buruk bagi anak, baik fisik maupun psikologis anak.

Akan tetapi keadaan keluarga broken home memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Dalam bimbingan dan konseling berperan aktif untuk menanggapi masalah broken home akibat perceraian melalui konseling individu dan melakukan pendekatan secara individual untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak tersebut. Seorang guru BK memberikan saran agar masalah tersebut dapat teratasi dan tidak menurunkan prestasi belajaranak tersebut.

Maka dalam hal ini, guru bimbingan konseling mempunyai peran penting dalam penanganan pengembalian semangat belajar anak yang memiliki latar belakang keluarga broken home yaitu mencegah lahirnya anak yang berkepribadian buruk dengan mengajak orang tua untuk tetap bertanggung jawab dalam pertumbuhan fisik maupun mental anak serta melakukan konseling atau menangani anak-anak yang sudah memiliki kepribadian yang buruk.

Peran bimbingan konseling dalam meningkatkan motivasi siswa yang broken home sangat penting. Guru bimbingan konseling harus mempunyai peran yang sangat berat dalam meningkatkan motivasi belajar siswa broken home. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan guru bimbingan konseling:

1. Pendekatan yang lembut: Guru bimbingan konseling harus mendekati siswa dengan lembut dan berbicara dari hati ke hati. Mereka harus menjadi teman bagi siswa, bukan hanya guru, karena siswa broken home membutuhkan teman yang dapat mengerti dan membantu mereka.

2. Pendekatan di luar jam kelas: Guru bimbingan konseling harus mengobrol dengan siswa di luar jam kelas, seperti di cuaca cerah, untuk membantu siswa merasa nyaman dan membuka diri.

3. Mengajak ngobrol tentang hal-hal yang disukai: Guru bimbingan konseling harus mengajak siswa ngobrol tentang hal-hal yang mereka sukai, sehingga siswa akan dengan sendirinya menceritakan perihal yang terjadi di dalam keluarga.

4. Pemberian arahan dan semangat: Guru bimbingan konseling harus memberikan arahan serta semangat kepada siswa untuk membantu mereka meningkatkan motivasi belajar.

5. Penggunaan pendekatan rasional emotive therapy: Guru bimbingan konseling dapat menggunakan pendekatan rasional emotive therapy untuk membantu siswa broken home mengatasi kenakalan dan meningkatkan motivasi belajar.

6. Home visit: Guru bimbingan konseling dapat melakukan home visit secara langsung ke rumah siswa yang bersangkutan untuk membantu siswa broken home yang memiliki masalah yang lebih serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun