Mohon tunggu...
Alvina Damayanti
Alvina Damayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Keindahan

Di asikin aja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan

2 Mei 2020   22:12 Diperbarui: 2 Mei 2020   22:31 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

            Mata kuliah Pancasila, dari mata kuliah tersebut dapat memberikan kita penjelasan-penjelasan tentang beberapa teori--teori asal mula, fungsi dari Undang-Undang dasar 1945, mengenai 5 sila yang ada di Pancasila, Hak Asasi Manusia, Undang-Undang, dan pelanggaran-pelanggaran yang ada di Indonesia. Mata kuliah Pancasila hampir sama dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau di singakat PKN yang pernah kita pelajari di bangku SD, SMP, dan SMA. Hanya saja mata kuliah Pancasila lebih spesifik daripada Pendidikan Kewarganegaaraan yang berisi lebih lengkap.

            Mata kuliah Kewarganegaraan, dari mata kuliah ini kita banyak mendapatkan hal-hal yang dapat mendidik kita sebagai generasi muda atau yang lebih sering didengar dan di ucapkan dengan sebutan " Mahasiswa " akan tetapi generasi muda bukan hanya yang melakukan pendidikan dibangku kuliah akan tetapi kita semua para anak muda yang ada di Indonesia. Selain dapat mendidik mata kuliah ini dapat membuat kita " Mahasiswa " yang cerdas serta sadar akan segala hak-hak kewajiban dan hal-hal yang dilarang dalam hal konteks bermasyarakat ymaupun bernegara. Pada mata kuliah Kewarganegaraan kita akan mempelajari atau membahas tentang beberapa masalah yang diantaranya seperti Kebangsaan, Demokrasi, Hak Asasi Manusi, Kewarganegaraan dalam hubungannya dengan negara terkait hak dan kewajiban, civil society, dan prinsip-prinsip pendidikan demokrasi dan humanis. Mata kuliah ini merupakan pembentukan manusia yang memiliki " kesadaran " dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban terutama dalam hal pertanan keamanan nasional.

            Baik, disini saya akan menceritakan tentang " apa yang saya dapat " setelah mengikuti mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan dari dosen mata kuliah tersebut yaitu bapak Edi Purwanto,M.Si . Saya mendapatkan mata kuliah pancasila di semester 1 dan mata kuliah kewarganegaraan di semester 2. Sebenarnya dari SD sampai lulus SMA saya tidak terlalu suka dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan karena menurut saya pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau yang sering disebut dengan sebutan " PKN " sangat sulit, banyak hal-hal yang harus saya hafal dan kebetulan saya tipe orang yang tidak terlalu suka menghafal, sehingga menyebabkan saya tidak terlalu suka dengan pelajaran yang satu ini. Saya pikir setelah setelah lulus SMA dan masuk ke pendidikan di bangku kuliah saya tidak akan mempelajari atau mendapaktan mata kuliah yang berkaitan dengan " Pendidikan Kewarganegaraan " tetapi ternyata di bangku kuliah pun masih mendapatkan pelajaran tersebut hanya saja berbeda nama dan mau tidak mau pun saya harus menerima dan mempelajarinya.

            Setelah beberapa kali mempelajari mata kuliah pancasila dan kewarganegaraan, saya menjadi sedikit lebih menyukai mata kuliah pancasila dan kewarganegaraan sebab dosen mata kuliah tersebut dalam mengajar ataupun dalam diskusi sangat santai, tidak membuat suasana kelas tegang , beliau juga menganggap kita mahasiswanya sebagai teman dan sebaliknya pun begitu, membuat kita para mahasiswa lebih leluasa dan nyaman dalam melakukan pembelajaran dan diskusi, kelas tidak jarang ramai dengan tawa kita semua termasuk beliau, kita juga disuruh untuk memanggil beliau dengan panggilan " Bro " dan panggilan-panggilan akrab lainnya sehingga kita menjadi lebih akrab.

            Pada awal pertemuan, beliau pernah mengeprank kita dengan mengaku-ngaku menjadi mahasiswa tua semester 5 yang tidak lulus-lulus mata kuliah beliau, dan memberitahukan kepada kita bahwa bapak dosen yang akan mengajari kita tidak bisa menghadiri pertemuan pertama ini sehingga beliau di suruh untuk menggantikan bapak dosen untuk mengisi kelas menggantikan bapak dosen. Parahnya beliau menakut-nakuti kita dengan berkata bapak dosen yang akan mengajari kita itu dosen yang galak, sangar, dan pelit dengan nilai sehingga beliau tidak lulus di mata kuliah beliau. Tetapi tak lama kemudian kami mencium bau-bau prank dan akhirnya beliau ketahuan jika sedang mengeprank kita. Beliau sangat berbeda dengan dosen-dosen yang lain, beliau unik. Ini merupakan perkenalan yang tak biasa yang kita jumpai dan tidak terlupakan.

            Kembali lagi dengan apa yang saya dapatkan setelah mengikuti maka kuliah tersebut saya mendapatkan pembelajaran-pembelajaran baru selama diajar oleh dosen mata kuliah pancasila dan kewarganegaraan bukan hanya tentang materi hak asasi manusia, undang-undang dasar 1945, undang-undang, demokrasi, kebangsaan dan materi lainnya yang berkaitan dengan dua mata kuliah ini, akan tetapi saya juga mempraktekkannya dengan membuat video tentang salah satu contoh pelanggaran HAM. Dengan ini kita bisa ingat dan mengetahui pasal berapa yang sudah dilanggar,sehingga jika kita melihat pelanggaran HAM didunia nyata bisa melaporkan dan jika ditanya pelanggaran HAM pasal berapa yang dilanggar kita tidak akan kebingungan dan mengetahui dengan jelas dan tepat. Bukan hanya itu yang saya dapatkan setelah mengikuti mata kuliah tersebut, saya juga mendapatkan pelajaran hidup, pengalaman hidup. Dosen saya pernah berkata " pelarajan mata kuliah tersebut mungkin selain dari guru atau dosen kita bisa mempelajari dan mengetahui dari berbagai sumber baik dari buku maupun internet namun pengalaman hidup, pelajaran hidup tidak bisa kita dapatkan dari buku ataupun internet."

            Ada hal baru yang saya dapat di bangku kuliah yaitu bahwasannya pelajaran mengenai kewarganegaraan yang ada di Indonesia itu penting untuk kita para generasi muda untuk mempelajari hal tersebut, mengenai hak-hak setiap manusia dan hal-hal yang dilarang dilakukan di Indonesia atau dalam bernegara hal ini sangat penting sebab kita para pelajar atau generasi muda akan hidup bermasyarakat dan akan melanjutkan atau menggantikan untuk memimpin atau memajukan negara kita di beberapa tahun yang akan datang. Jika kita para pelajar atau generasi muda tidak mempelajari, maka akan menjadi apa negara kita di masa depan. Oleh karena itu mari pelajari dan mengamalkannya mulai dari sekarang.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun