Dengki, sebuah sifat buruk yang merasuk dalam jiwa seseorang, memiliki dampak yang sangat merugikan baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, kita dapat melihat bahwa rasa dengki membuat seseorang kehilangan ketenangan dan kenyamanan hidup. Bayangkan seseorang yang terus-menerus mengarahkan pikirannya untuk merusak kebahagiaan orang lain demi memperoleh kenikmatan yang sama. Hidupnya akan dipenuhi dengan ketidaktenangan.
Di akhirat, kerugian akibat dengki lebih mengerikan. Segala amal baik yang telah dilakukan bisa terhapus, pahalanya lenyap, atau bahkan bisa menambah dosa. Dengki membuat hidup seseorang menjadi sia-sia, karena ia terus-menerus diliputi kebencian dan iri hati, menguras tenaga serta waktu hanya untuk menjatuhkan orang lain.
Dengki dan iri hati adalah bentuk kemarahan tersembunyi yang mencerminkan egoisme dan rendahnya harga diri. Seseorang yang dengki biasanya tidak memikirkan orang lain di sekitarnya dan cenderung melakukan tindakan-tindakan buruk, seperti memukul, menghina, mencela, hingga membuka aib orang lain.Faktor-faktor yang menyebabkan dengki antara lain adalah ketakutan akan kegagalan saat melihat orang lain berhasil, cinta berlebihan pada kekuasaan, dan lain sebagainya. Penyakit hati ini sangat sulit disembuhkan jika tidak ada kemauan kuat dari dalam diri seseorang dan penerapan nilai-nilai positif dalam lingkungannya.
Dengki, sebuah sifat yang merusak, hanya bisa diatasi jika kita berusaha untuk introspeksi dan menumbuhkan keinginan untuk berubah menjadi lebih baik. Meninggalkan rasa dengki adalah langkah awal menuju hidup yang lebih tenang dan bermakna.
Hadits tentang Larangan Saling Mendengki:
 :  : .
Artinya: "Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: "Rasulullah Saw bersabda: "Kamu sekalian, janganlah saling mendengki antara satu dengan yang lain, saling mengicuh, saling membenci, saling menjauhi, dan janganlah membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Dan jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka tidak boleh menzaliminya, menerlantarkannya, mendustainya dan menghinakannya. Taqwa itu ada di sini (seraya menunjukkan dada beliau tiga kali). Seseorang akan dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram darahnya bagi muslim lain, demikian juga harta dan kehormatannya." (HR. Muslim)
Ayat Al-Qur'an yang setema dengan hadis dijelaskanl dalam QS.An-Nisa': 32 menjelaskan mengenai larangan iri hati dan dengki kepada nikmat Allah SWT:
Artinya: "Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segalan sesuatu (QS.An-Nisa': 32)
 Menurut Al-Hafidz Ibnu Hibban, orang yang berakal wajib menghindari sifat dengki dan iri hati dalam segala situasi. Salah satu ciri paling rendah dari orang yang memiliki penyakit ini adalah hasad, yaitu ketidakpuasan terhadap takdir yang diberikan oleh Allah SWT kepada seseorang. Mereka menginginkan agar nikmat yang dimiliki orang lain hancur dan berpindah kepada mereka.
Dengki adalah sifat yang pertama kali dimiliki oleh iblis. Ketika Allah SWT menciptakan Adam as dan memberinya kelebihan dibandingkan iblis, Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Hal ini menimbulkan dengki dan kesombongan dalam diri iblis, yang sebelumnya dianggap lebih unggul daripada para malaikat.Sifat dengki seringkali menyerang mereka yang awalnya diberi kelebihan dan pujian dari orang lain, namun kemudian merasa terancam oleh pesaing yang lebih unggul. Orang yang kurang ikhlas biasanya rentan terhadap penyakit dengki dan iri hati karena adanya kompetisi yang mereka rasakan dalam hidupnya.