Pengalaman Menjadi Guru Asistensi Mengajar di SMK 7 Malang
Mengikuti program asistensi mengajar di SMK 7 Malang adalah pengalaman yang sangat berkesan dalam perjalanan saya sebagai pendidik. Dalam peran ini, saya memiliki kesempatan untuk tidak hanya mengamati, tetapi juga aktif berkontribusi dalam proses pembelajaran.
1. Memahami Lingkungan Pendidikan Vokasi
Sebagai sekolah kejuruan, SMK 7 Malang memiliki pendekatan pendidikan yang unik, dengan fokus pada penguasaan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan industri. Saya belajar bagaimana materi pelajaran tidak hanya disampaikan secara teoritis, tetapi juga harus relevan dan aplikatif di dunia kerja.
2. Peran dan Tugas Asistensi
Dalam program asistensi, saya mendampingi guru utama dalam kegiatan belajar mengajar. Tugas-tugas saya meliputi:
- Membantu mempersiapkan materi pembelajaran, baik dalam bentuk presentasi, modul, maupun perangkat praktik.
- Mendampingi siswa saat pelajaran berlangsung, menjelaskan materi tambahan, serta memberikan bimbingan individual kepada siswa yang memerlukan bantuan.
- Membantu dalam pengelolaan tugas-tugas administratif guru, seperti memeriksa pekerjaan siswa dan membuat laporan hasil belajar.
- Mengembangkan strategi pengajaran kreatif, seperti simulasi dan studi kasus, agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
3. Interaksi dengan Siswa
Interaksi dengan siswa adalah aspek yang paling menyenangkan sekaligus menantang. Saya belajar bagaimana menghadapi siswa dengan karakter yang berbeda-beda. Pendekatan personal menjadi kunci untuk membantu siswa yang membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam memahami pelajaran atau mengelola motivasi belajar mereka.
4. Kolaborasi dengan Guru Utama
Bekerja sama dengan guru utama adalah pengalaman yang memperkaya. Saya mendapatkan banyak ilmu tentang strategi pengajaran, manajemen kelas, dan cara menghadapi tantangan dalam proses pembelajaran. Guru utama juga memberikan masukan berharga untuk meningkatkan kemampuan saya sebagai calon pendidik.
5. Tantangan dan Solusi
Tantangan terbesar adalah bagaimana menyeimbangkan antara teori dan praktik, terutama pada mata pelajaran yang membutuhkan keterampilan teknis tinggi. Untuk mengatasi hal ini, saya bekerja sama dengan guru utama untuk merancang kegiatan belajar yang menarik, seperti sesi praktik di laboratorium atau workshop, sehingga siswa lebih terlibat dan memahami materi secara mendalam.
6. Pembelajaran  Pribadi
Pengalaman asistensi mengajar di SMK 7 Malang mengajarkan saya bahwa menjadi pendidik bukan hanya tentang menyampaikan ilmu, tetapi juga tentang mendidik karakter dan membangun semangat belajar siswa. Saya juga belajar tentang pentingnya komunikasi yang efektif, baik dengan siswa maupun dengan rekan kerja, untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif.
Kesimpulan
Melalui program asistensi mengajar ini, saya tidak hanya mengembangkan kompetensi saya sebagai calon guru, tetapi juga belajar bagaimana menjadi bagian dari sebuah ekosistem pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan siswa. SMK 7 Malang menjadi tempat di mana saya belajar dan tumbuh, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam mendukung proses pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H