Hal ini menimbulkan efek geram dari pihak Arab Saudi. Arab Saudi justru mengecam dengan memotong harga besar-besaran untuk minyak dan meningkatkan supply minyak yang semakin membuat anjloknya harga minyak.Â
4. Makin Anjlok
Pembelian minyak di luar memiliki skema kontrak berjangka, artinya proses jual-beli dilakukan pada masa yang disepakati. Dengan kontrak pembelian berjangka yang mencapai minus artinya produsen tetap harus menyerahkan minyak kepada pembeli.Â
Alih-alih untung, malah buntung karena tangki-tangki pengisi minyak dalam jangka "pendek" memiliki daya tampung terbatas atas minyak. Sehingga mau tidak mau minyak harus diserahkan kepada pembeli dengan memberikan insentif atas oversuplai tersebut.Â
Masih dengan konsep inelastisitas, penawaran suplai minyak cenderung inelastis dalam jangka pendek karena daya tampung minyak setiap produsen terbatas dan sulit menaikkan kapasitas dalam waktu yang singkat. Saat permintaan sedang turun-turunnya, produksi malah digas, akhirnya double effect (Gambar 6).
Seperti yang terlihat pada Gambar 6, Â turunnya titik keseimbangan baru menyebabkan pendapatan secara total menurun bagi setiap produsen.
5. Long Run
Salah satu konsep penting dalam elastisitas harga ialah "long run" atau "jangka panjang". Dalam jangka panjang kurva permintaan dan penawaran bersifat elastis.Â
Artinya, dalam jangka panjang konsumen dapat membuat pilihan dengan mengganti mobil baru yang lebih hemat bensin. Penawaran pun demikian, kemajuan teknologi serta peningkatan kapasitas pabrik membuat kurva permintaan harga elastis terhadap harga.