"Gimana mau jagain, di grup aja gak ada yang waro,"
Dan berbagai alassan lainnya yang sering dicurahkan
Petani itu hanya perumpamaan saja, tidak ada standar baku bagi kita untuk membandingkan mentor dengan sesuatu yang lain. Jika memang para mentor OSKM sulit untuk menjadi petani yang mengawasi tiap-tiap tanaman yang tumbuh hingga panen, maka cukuplah para mentor setelah OSKM menjadi pelita. Pelita itu tidak lain ialah matahari yang cahayanya tentu saja membantu setiap tanaman untuk tumbuh, tentu saja tumbuh menuju tujuan masing-masing. Â
Cahaya matahari tidak tertuju pada satu tanaman saja, namun juga kepada tanaman lain yang terjamah oleh pelitanya. Bagi para mentor cahaya tersebut ialah keteladanan yang dimiliki. Kebermanfaatan para mentor dan semangat berbagi yang dimiliki tertuama kepada para maba, seharusnya dapat tetap hidup hingga menjalani kehidupan di kampus.Â
Tidak harus adik-adik dari keluarga mentornya, namun juga adik-adiknya baik dari satu fakultas atau satu daerah. Sehingga pada akhirnya para mentor KAT juga siap menjadi mentor-mentor di mana pun mereka berkarya baik di kampus atau di luar.
Mentor OSKM ITB 2018 diharapkan dapat menjawab fungsinya dalam keberlangsungan KAT kelak. Namun, terkadang terbesit di benak terkait proses pendidikan 2-3 bulan yang dialami para calon mentor di sekolah mentor. Terdapat  mimpi-mimpi besar yang ingin dibawa yang seharusnya terus digelorakan di tiap hari sekolah mentor. Sehingga pada akhirnya tiap insan mentor dapat membawa mimpi tersebut dalam kehidupan di kampus baik di lembaga, unit, hingga sekitar tempat tinggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H