Bangil , 5 januari 2022, Shabina Aasha adalah salah satu Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari fakultas Ilmu Sosial dan Politik melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa sidohwayah RT08. Dengan dibimbing langsung oleh Dra. Noorshanti Sumarah, M.I.Kom.
Di masa pandemic covid 19 Era New Normal ini kebijakan dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, mahasiswa tetap melakukan dan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) namun wajib dilakukan di tempat tinggal masing masing mahasiswa, hal ini diberlakukan dengan tujuan agar mahasiswa tetap dapat melaksanakan kegiatan KKN dengan mengurangi resiko terjadinya penularan resiko covid 19 dan memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk melakukan pengabdian diwilayahnya masing masing.
Dalam kegiatan KKN ini shabina sebagai seorang mahasiswa yang diterjunkan langsung di masyarakat, menurutnya kegiatan ini teramat penting utamanya bagi dirinya. Rata rata setiap universitas telah membuat program pengabdian masyarakat agar nantinya tiap tiap mahasiswa paham soal bagaimana sikap dan tindakan yang harus dilakukan di masyarakat. Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat di perkuliahan adalah Kuliah Kerja Nyata atau biasa dikenal dengan sebutan KKN. Bentuk kegiatan KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang Shabina lakukan adalah dengan membantu Pengembangan Umkm “Sosialisasi Kemasan Ramah Lingkungan Dan Pelatihan Pembuatan Konten Produk Serta Penggunaan Medsos Sebagai Upaya Pemasaran Pada Umkm Di Sidohwayah Rt 08 Di Kec. Beji, Kab. Pasuruan.”
Kegiatan ini berlangsung selama 12 hari ini, bermula dari tahap perizinan kepada pemilik UMKM, hingga pada pasca. Mengedukasi mitra mengenai pemasaran sosial media yang efektif, serta menyiapkan konten yang digunakan untuk pemasaran produk. Konten berupa foto ini nantinya akan diunggah pada platform media sosial seperti Facebook, Instagram. Selain menyiapkan konten yang baik untuk meningkatkan branding produk, mahasiswa akan memanfaatkan branding dari produk tersebut di tuangkan menjadi setiker dan kartu nama yang nantinya memudahkan konsumen mengenali produk tersebut . Sehingga, harapannya produk dapat dipasarkan secara personal selling baik itu produk maupun jasa. Selain itu mendukung program pemerintah dalam menjaga lingkungan salah satunya dengan penerapan ECO friendly pada kemasan produk tersebut . Dengan mencari kesibukan dengan cara seperti ini, justru hal ini akan melatih mereka dalam pengembangan Sumber Daya Manusia mereka sendiri, dan membuat mereka akan semakin terlatih kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H