Penulis : Alviatur Rachmah dan Sundahri
Korespondensi : sundari.faperta@unej.ac.id
      Tanaman Azolla merupakan salah satu alternatif sebagai penyediaan bahan organik memiliki sumber nitrogen yang tinggi, dapat ditemukan di daerah lingkungan perairan atau disebut sebagai gulma air. Pemanfaatan tanaman azolla yang mampu menghasilkan kaya unsur N termasuk kandungan kimia yang memiliki unsur makro dan mikro dapat di alokasikan dengan tanaman kacang hijau sebagai pupuk pengganti nitrogen selain itu dapat menekan pertumbuahan gulma disekitar tanaman utama dan memfilter terhadap pencemaran logam berat terutama di daerah perairan. Hasil yang diberikan akan berpengaruh baik sebagai penghematan pemberiaan pupuk anorganik sebesar 50% dan tidak memiliki efek samping yang buruk pada kondisi tanah lain halnya dengan pemupukan anorganik yang apabila terlalu banyak akan mengakibatkan toksinitas.
      Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan yang penting di Indonesia karena memiliki kandungan protein sebagai bahan pangan oleh karena itu kacang hijau berpotensi baik untuk dikonsumsi sumber pangan dengan kandungan gizi seperti protein, lemak, karbohidrat serta beberapa mineral dan vitamin lainnya (Junaedi,2021). Diketahui bahwa asal usul dari asal kacang hijau tersebut dari india yang kemidian berkembang di wilayah Indonesia seperti Sulawesi, kalimantan dan Indonesia timur (Yulanda,2021). Kebutuhan yang diperlukan masyarakat Indonesia semakin meningkat karena banyaknya tumbuh berkembang bertambahnya penduduk sehingga diupayakan untuk meningkatkan produktivitas kacang hijau. BPS 2016 menyatakan bahwa hasil panen yang diperoleh sangat rendah produktivitasnya yakni 1,18 t/ha dengan luas areal lahahn sekitar 229.475 ha.  Permintaan yang tinggi membutuhkan peningktan produksi kacang hijau dengan penggunaan pupuk yang efisien dan melakukan teknik budidaya tanaman kacang tanah yang baik dan benar (Riono,2020).
      Salah satu cara yang baik adalah pemupukan, karena pemupukan sangat penting dalam perilahan berbudidaya untuk penyediaan unsur hara makro dan mikro, bisa berupa pupuk organik maupun anorganik untuk meyukupi kebutuhan nutrisi dan menjaga keseimbangan hara yang tersedia selama siklus pertumbuhan tanaman. Karena setiap tanaman membutuhkan jenis dan jumlah unsur hara yang berbeda dimana kacang hijau harus mendapatkan sumber nutrisi yang seimbang agar tingkat produksi yang diharapkan tercapai (Ramadhan,2022).
Pada tanaman kacang hijau tanaman Azolla dapat dijadikan pupuk organik dengan cara menyebarkan tanaman azolla disekeliling tanaman kacang hijau upaya untuk mengikat nitrogen bebas (Nr) udara melalui simbiosis dengan siano bakteri  (Anobaeno ozolroe) yang hidup didalam rongga daun. Simbiosis azolla dengan Anabaena dapat memanfaatkan energi yang berasal dari fotosintesis untuk mengikat N2 udara Azolla. Pebenaman atau penaburan Azolla di suatu areal lahan kacang hijau sebagai upaya nitrogen dalam tanah berubah jadi ammonium sehingga dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan kacang hijau secara optimum ataupun dapat digunakan dalam bentuk nitrat meskipun berkemungkinan sangat kecil (Amir,2012).
 Untuk pemberian pupuk organik pada tanaman kacang hijau dilakukan dengan pengomposan pada tanaman Azolla dimulai dengan mencuci tanaman tersebut dan kemudian dikeringkan selama 5 hari dengan tujuan mengurangi kandungan air atau dapat  dilakukan secara cepat dengan mengoven tanaman Azolla dengan suhu 50C sampai kadar air Azolla pinnata berkurang 50%. Pengomposan dilakukan dengan penambahan terasi dan gula pasir sebagai bahan dasar pupuk kompos dengan menggunakan ember plastik dengan takaran bahan sebanyak 1401 gram Azolla, 10 gram gula pasir dilarutkan dengan air sebanyak 100 ml dan 1 gram terasi dilarutkan dengan air sebanyak 50 ml ditutup dengan karung goni yang telah dilembabkan. Pengomposan dilakukan selama 1 minggu (Amir,2012).
      Pada pemberian pupuk Azolla terdapat kandungan berupa sumber nutrisi kimia yang akan dimanfaatkan oleh tanaman kacang hijau. Menurut Permentan No.28 tahun 2009 kandungan N,P,K,Ca dan Mg kompos Azolla
mycrophylla lebih tinggi dari POC Azolla mycrophylla yaitu telah memenuhi standard pupuk organik. Sehingga untuk pemberian pupuk pada tanaman kacang hijau menggunakan tananan Azolla, lebih diaplikasikan menjadi kompos atau dibenamkan didalam tanah. Setelah dinalisa uji laboratorium, kompos memiliki C-organik sebesar 42,95% dan kandungan N sebesar 3,49% untuk meningkatkan kesuburan tanah yang berpengaruh pada pH sebesar 6,5. Pengomposan tanaman Azolla ditentukan berasil tidaknya terdapat pada C/N ratio yang rendah, maka bahan organik sudah mulai terurai oleh dekomposer. Sedangkan C/N ratio yang tinggi, memiliki tingkat keberhasilan dalam pengomposan masih belum terurai sempurna . Menurut Lestari (2019) menyatakan  pengomposan pada tanaman Azolla sendiri memiliki C/N ratio sebesar 11 yaitu kondisi cukup baik untuk kebutuhan tanaman.
Pemanfaatan penggunaan pupuk tanaman Azolla atau jenis tanaman paku-pakuan mengandung nutrisi yang cukup memadai seperti protein 24-30% dan asam amino lisin sebesar 0,24% yang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi sehingga dapat bermanfaat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman. Menurut penelitian Paulus (2010) bahwa pemberian pupuk kompos dari tanaman Azolla dapat mengurangi tumbuhan gulma sehingga dapat meningkatkan hasil produksi karena tidak terjadinya persaingan unsur hara antara tanaman kacang hijau dengan gulma. Hal ini juga didikung oleh penelitian (Yulanda, 2021) dimana terdapat unsur nitrogen pada pembuatan kompos tanaman Azolla yang akan diserap oleh tanaman sebagai penyusun bahan organik yang baik untuk pertumbuhan daun maupun didalam biji pada tanaman kacang hijau. Karena pemanfaatan pupuk Azolla terdapat unsur hara esensial yang bertujuan sebagai penghematan penggunaan pupuk anorganik sebesar 50% dan mengurangi toksinias pada tanah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H