Mohon tunggu...
Alvian Tungga Dwijaya
Alvian Tungga Dwijaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kota Tangerang

10 November 2023   13:20 Diperbarui: 10 November 2023   13:30 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangerang, sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten adalah salah satu wilayah yang menarik di Indonesia. Dengan penduduk yang terus bertambah, Tangerang telah menjadi salah satu kota terpadat di Indonesia. Walikota Tangerang sebagai pemimpin kota ini, memiliki peran penting dalam menjaga ketertiban dan kesejahteraan penduduknya. Suku-suku yang mendiami Tangerang sangat banyak dan beragam. Dengan banyaknya keragaman ini maka menciptakan kesempatan untuk belajar dan saling menghormati antar suku. Jika pertumbuhan terus berlanjut pekat maka Tangerang terus berkembang menjadi kota yang penuh kehidupan dan beragam.

Di Tangerang ada beberapa kuliner yang enak dan ada sungai yang bernama Cisadane. " kira-kira kapan ya aku bisa ke sana". Semoga saya bisa pergi ke sana. "Apakah di Tangerang ada transportasi umum?" tanyaku. Tentu saja ada yang nih bus and kereta. Jalanan yang ada di Tangerang sekarang menjadi lebih besar dan modern. Di kota Tangerang sering terjadi kemacetan yang parah dan terjadi banyak sekali polusi udara yang sangat berbahaya.

Tangerang berdiri sejak 28 Februari 1993. Di Tangerang terdapat 13 Kecamatan, Kelurahan 104.  Motto bakti Adi Kerta Raharja berarti semangat mengabdi dalam menjadi karya pembangunan untuk kemakmuran. Di suatu sudut kota Tangerang ada pemuda yang terinspirasi oleh motto tersebut. Ia merasa bahwa dirinya memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada kemajuan Tangerang.

Suatu hari, ia mendengar tentang usaha untuk membersihkan lahan dan menanam pohon. Ia bersama teman-temannya melakukannya dengan semangat. Mereka tahu bahwa usaha mereka akan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Tangerang. Selama mereka melakukan hal tersebut Ia belajar bahwa pentingnya kerjasama, persatuan dan cinta terhadap kotanya. Mereka menyadari bahwa Tangerang bukan hanya tempat tinggal tetapi sebuah komunitas.

Dari cerita di atas memiliki makna bahwa setiap warga Tangerang memiliki peran penting dalam memastikan kota mereka menjadi lebih baik. Semangat ini menjadi motivasi untuk kebaikan kota mereka, sehingga Tangerang terus bersinar sebagai tempat yang baik dan layak untuk ditinggali.

Pasar Lama Tangerang larangan ini sedang viral di sosial media. Sebelum terkenal seperti sekarang, Pasar Lama di Tangerang sebenarnya kawasan pertokoan dan pemukiman penduduk yang rata-rata berprofesi sebagai pedagang. Pemkot Tangerang rutin menggelar kegiatan tahunan " Pasar Lama Culinary Night" sebagai ajang promosi untuk produk-produk UMKM. Ada banyak pilihan kuliner mulai dari makanan ringan, makanan berat, minuman.

Semakin malam, kawasan-kawasan ini semakin ramai. Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang wajib dicoba sate ayam Haji Ishak, telur gulung, bakso bakar jumbo, Korean fish cake dan es podeng. Ketika saya pergi ke sana saya mencoba semua makanan tersebut dengan keluarga saya. Saya merasa senang karena di sana terdapat banyak sekali makanan yang enak.

Selain kulinernya di Tangerang juga terkenal dengan festival perahu naga atau Festival Peh Cun yang diadakan di sungai Cisadane. Peh cun atau sembahyang macam diadakan setiap tanggal 5 bulan 5 dalam kalender Cina, Saat lomba perahu naga, para Tim akan mengayuh perahu panjang yang berhiaskan kepala naga di salah satu sisinya. Suasana akan semakin Semarak lantaran di setiap perahu akan ada penabuh drum.

Menurut walikota Tangerang, Arif R wismansyah peringatan budaya festival peh cun memiliki makna yang sangat dalam bagi kota Tangerang maupun bangsa Indonesia. "Selain pelestarian budaya, perayaan ini juga turut memupuk rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara warga, tak hanya warga Kota Tangerang tapi ini juga bagi bangsa Indonesia". Ketika saya mengikuti acara peh cun saya merasa terpukau melihat keindahan festival tersebut. Saya juga merasa bangga dengan pelestarian budaya. Sekian pengalaman dari saya. Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun