Di antara hari-hari yang berlalu, Berdiri seorang pria, tegak namun rapuh. Tanggung jawab berat di pundaknya, Harapan dan mimpi dalam genggamannya.
Ia melangkah dengan tekad baja, Meski kadang goyah oleh badai dunia. Senyum palsu menutupi luka, Yang tak terlihat oleh mata dunia.
Dalam hening malam ia bertanya, "Apakah cukup semua usahaku?" Keraguan dan ketakutan menghantuinya, Namun fajar selalu membawa harapan baru.
Ia belajar dari setiap jatuh dan bangkit, Menghargai kekuatan dan kelemahannya. Menemukan makna dalam setiap langkah kecil, Dan keindahan dalam kesederhanaan.
Maka ia terus melangkah, hari demi hari, Menempa diri menjadi versi terbaiknya. Bukan untuk pujian atau pengakuan, Tapi untuk menemukan kedamaian dalam jiwanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H