Mohon tunggu...
Alvian Raditya
Alvian Raditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlanga

Saya adalah mahasiswa S1 Ekonomi Islam di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Beauty Previllage Mengubah Nasib Seseorang?

12 Juni 2024   21:08 Diperbarui: 12 Juni 2024   21:16 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa yang sering mendengar atau membaca kalimat seperti "Lo cakep, lo aman" atau "Keadilan sosi bagi seluruh rakyat goodlooking" yang marak di sosial media? Bahkan di Indonesia, kalimat itu sering terlihat di kolom komentar netizen, terutama oleh generasi terkini—generasi milenial dan Gen Z.

Beauty privilege adalah hak istimewa atau keuntungan unik yang dimiliki seseorang yang memiliki penampilan fisik yang menarik. Kecantikan dan ketampanan sering dianggap sebagai ukuran keberhasilan dan kesuksesan dalam masyarakat. Orang-orang yang menarik cenderung mendapat perlakuan istimewa dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti pekerjaan mereka, pertemanan mereka, dan bahkan ketika datang untuk antrian makan.

Sisi positif dari privilese kecantikan adalah bahwa orang yang memiliki penampilan menarik cenderung lebih mudah mendapatkan kesempatan dan peluang dalam berbagai aspek kehidupan, seperti mendapatkan pekerjaan yang bagus, memiliki uang yang baik, dan memiliki banyak teman. Sebaliknya, sisi negatifnya adalah bahwa orang yang tidak memiliki penampilan menarik cenderung lebih sulit mendapatkan kesempatan dan peluang yang sama.

Cara untuk mengatasinya adalah dengan meningkatkan kesadaran diri tentang pentingnya mewujudkan lingkungan yang adil bagi semua orang. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan kesadaran diri bahwa tidak menilai kecantikan atau penampilan sebagai ukuran keberhasilan atau kesuksesan. Dalam masyarakat, penting untuk mewujudkan lingkungan yang adil tanpa mempertimbangkan aspek seperti kecantikan, penampilan, fisik, atau aspek lain.

Contoh privilege kecantikan dapat ditemukan di berbagai lingkungan, seperti lingkungan pendidikan, lingkungan kerja, dan lingkungan sosial. Contoh lainnya adalah dalam hal pertemanan, orang yang memiliki penampilan menarik cenderung lebih mudah mendapatkan teman dan memiliki banyak teman. Mereka juga cenderung lebih mudah mendapatkan kesempatan dan peluang dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti pekerjaan, pendidikan, dan hubungan romantis. Banyak orang, terutama perempuan, merasakan dampak privilese kecantikan. Mereka yang tampan cenderung lebih mudah mendapatkan kesempatan dan peluang dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, pertemanan, dan hubungan romantis. Namun, kelebihan kecantikan membuat orang yang tidak tampan lebih sulit mendapatkan kesempatan dan peluang yang sama.

Beauty privilege adalah hak istimewa atau keuntungan unik yang dimiliki seseorang yang memiliki penampilan fisik yang menarik. Kecantikan dan ketampanan sering dianggap sebagai ukuran keberhasilan dan kesuksesan dalam masyarakat. Orang-orang yang menarik cenderung mendapat perlakuan istimewa dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti pekerjaan mereka, pertemanan mereka, dan bahkan ketika datang untuk antrian makan. Namun, konsekuensi negatif dari privilese kecantikan adalah bahwa orang yang tidak menarik cenderung menghadapi kesulitan untuk mendapatkan kesempatan yang sama. Meningkatkan kesadaran untuk mewujudkan lingkungan yang adil bagi semua orang adalah cara mengatasinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun