Mohon tunggu...
alvian Izzul
alvian Izzul Mohon Tunggu... Mahasiswa - bersyukur

seek experience to learn each part

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menelisik Keindahan Banyuwangi 10

19 Juli 2022   21:32 Diperbarui: 20 Juli 2022   17:25 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Last chapter

Our Last Journey

Dari keseluruhan program kerja kelompok kami lebih dari 95% kegiatan bisa terlaksana secara maksimal. Berkat dukungan seluruh komponen masyarakat, kami dapat menyelesaikan pengabdian kami di desa Paspan dengan baik. Kami mengucapkan kata terimaka kasih banyak kepada seluruh pihak yang terlibat serta turut andil dalam menyukseskan kegiatan ini.

Berikut adalah laporan kegiatan kami https://drive.google.com/drive/folders/1J74oHS1xnYIzw64APleBfbLopDBBdw4e?usp=sharing

Kami bukan hanya merencanakan program kerja, akan tetapi juga merencanakan kapan waktu yang tepat untuk jalan-jalan. Syukur, kami mempunyai kesempatan untuk itu. Kami pun mulai mempersiapkan diri guna untuk jalan-jalan kali ini. Berbeda dengan sebelumnya kami bisa ful time dalam jalan-jalan kali ini.

Untuk perjalanan kali ini kita mulai dari pagi hari setelah sarapan, dan diperjalanan kami singgah dulu dirumah teman kami ulfa, disana kita dijamu dengan makanan ringan, gorengan, dan juga the. Selang beberapa saat kamipun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami menuju destinasi pertama kami yaitu taman Dejawatan.

Hal yang paling saya ingat, adalah ketika kami menyebrang tiba-tiba dari arah berlawanan ada montor yang melaju lepas, padahal kami sudah menyalakan seint, juga beberapa kendaraan dari lawan arah sudah berhenti untuk memberikan kami jalan. Kiranya mungkin pengendara tersebut motornya terjadi rem blong, karena setelah kejadian itu, dia seakan sulit untuk mengendari kendaraannya, tapi syukur kita diberikan selamat.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Jawatan dahulunya bukanlah tempat wisata, melainkan tempat untuk mengelola perkereta apian, namun seiring waktu ketika tempat ini sudah tidak digunakan, yang dahulu hanya dianggap sebagai hutan biasa, ternyata mepunyai nilai estetik dan daya tarik tersendiri dengan pemandangan serta pepohonan yang instragamable.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun