Mohon tunggu...
Alviani MustikaSari
Alviani MustikaSari Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Perempuan yang ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Rasa

13 Februari 2020   11:05 Diperbarui: 14 Februari 2020   13:02 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Selalu mencoba membacamu, di berbagai bentuk temu, di antara sisi-sisi yang tak kusadari. Waktu terlalu singkat namun bermakna pekat di setiap tanyaku. 

Serangkai keadaanku, terbujur dan bercampur di dasar salah. Menyukaimu tanpa ada alasan pernah.

Batas keterbatasan kuretas di atas ketidakatahuanku. Di jejaki pemikiran bocah yang akan memecah, mengeja secara seksama. Untuk bisa memahamimu.

Pagar kenyataan membentang tersirat di pundak tak bisa di mengerti. Hati hanya menetes tergores sendiri dalam selimut tanya. Jawab hangatnya belum terasa apa-apa di dalam ruangan hubungan.

Lombok,11Februari2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun