Kota Jayapura,Papua,berada di ambang ancaman krisis air bersih dalam 5 tahun mendatang yang mulai dapat di rasakan pada 2020 tahun lalu, masyarakat di sarankan dari sekarang untuk hemat pemakaian air untuk Jayapura dan sekitarnya.Â
Debit air di sejumlah mata air telah turun lebih dari 50 persen. Salah satu penyebabnya adalah kerusakan lingkungan hutan di lokasi mata air. Air merupakan komponen utama makhluk hidup untuk bertahan hidup dan menunjang aktivitas. Akan tetapi, krisis air yang kini melanda berbagai daerah telah mengganggu berbagai sektor kehidupan. Biasanya fenomena ini terjadi karena  perubahan iklim terutama apabila wilayah mengalami musim kemarau dan kerusakan hutan dapat mengakibatkan terganggunya siklus air.Â
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah ini. Pertama, kita bisa melakukan antisipasi saat musim hujan tiba. Hal ini beberapa di antaranya dengan sumur resapan dan Biopori. Biopori adalah metode untuk meningkatkan cadangan air dalam tanah dengan membuat lubang yang di buat tegak lurus ke dalam tanah. Â Lubang tersebut nantinya diisi oleh sampah organik yang akan menjadi makanan hewan dan mikroorganisme yang tinggal di dalam tanah. Hal ini akan menyuburkan tanah dan membuka pori-pori tanah. Sementara itu sumur resapan merupakan teknik penampungan air untuk menampung air hujan maupun air permukaan. Tampungan air nantinya akan meresap ke dalam tanah dan membuat cadangan air di bawah tanah.Â
sumber : https://sustaination.id/cara-membuat-lubang-biopori/
Bukan Cuma itu kita juga harus menanam pohon atau Reboisasi kembali  untuk mengurangi kerusakan lingkungan di lokasi mata air, Kepala DLH Kulon Progo Drs. Sumarsana, M.Si mengatakan, penanaman pohon di sekitar mata air merupakan bagian dari solusi terhadap isu strategis yaitu penurunan kualitas dan kuantitas air tanah. Untuk itu kita harus melakukan reboisasi dengan menanam pohon beringin sebagai memberikan pengaruh dalam pengisian air tanah, Perlu diketahui pohon Beringin adalah salah satu jenis pohon yang berpotensi sebagai pelindung air, merupakan jenis tanaman konservasi air yang dapat menyimpan dan mendekatkan air ke permukaan tanah. Selain itu, akar pohon beringin yang besar mampu menyimpan air dengan baik, mampu mengendalikan penguapan ( evapotransprasi & evaporasi ) serta memberikan pengaruh dalam penyerapan aquifer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H