Suatu hari di sebuah pedesaan ada seorang anak bernama Pratama yang baru saja lulus SMA, ia akan melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi namun sayang Ketika ia coba tes perguruan tinggi negeri ia di tolak.
Setelah ditolak perguruan tinggi negeri ia berkumunikasi dengan kedua orang tuanya yang bernama Pak Budi dan Ibu Dina :
Pratama : ayah, aku tertolak perguruan tinggi negeri aku bingung mau lanjut kemana sedangkan  biaya kuliah di kampus swasta sangat mahal.
Lalu Pak Budi seorang ayah sekaligus guru honorer di suatu sekolah kejuruan meyakinkan anaknya "Jangan memikirkan biaya bang, karena insyallah diberi jalan kalo niatnya baik."
Dari dialog itu pratama pun yakin untuk ikut tes di banyak perguruan tinggi swasta malau dalam pikiran pratama biayanya tidak akan murah.
Pratama lalu mengikuti tiga tes di berbeda universitas yaitu Universitas pahlawan, Universitas Kesatuan Komputer, dan Universitas Persatuan Parahiyang. Ternyata setelah menempuh tiga tes tersebut pratama di terima oleh semua universitas tersebut.
Kendala terbesar dari tiga pilihan universitas adalah biaya yang sangata mahal, maka pratama sempat mau mengurungkan niat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi swasta. Namu kedua orang tua pratama coba meyakinkan lagi bahwa biaya Pendidikan itu bisa di tanggunya.
Walapun pratama sadar betul bahwa uang yang dibayarkan untuk kuliahnya adalah hasil meminjam dari bank yang membuat pratama hawatir pada kedua orang tuanya. Pada saat itu pratama memikirkan cara untuk tetap kuliah tapi tidak membebadni kedua orang tuanya.
Lalu ia pada masa awal perkuliahan ia bergabung pada organisasi Gerakan mahasiswam untuk mengembangkan jejaring dan memetakan untuk berkuliah tetapi bisa membantu orang tuanya dalam pembiayaan kuliah, setidaknya pratama memiliki hasil untuk uang jajan dari jerih payahnya,
Bersambung,
Lanjut Episode selanjutnya di hari Sabtu,