Fase-Fase Perkembangan Ilmu AntropologiÂ
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, baik secara fisik, budaya, maupun sosialnya. Ilmu ini telah berkembang selama ratusan tahun, dan mengalami berbagai fase perkembangan.Â
Fase Pertama: Masa Penjelajahan
Fase pertama perkembangan antropologi dimulai pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, ketika bangsa Eropa mulai melakukan penjelajahan dunia. Para penjelajah Eropa ini bertemu dengan berbagai suku bangsa di berbagai belahan dunia, dan mulai mencatat dan mempelajari kebudayaan mereka. Catatan-catatan para penjelajah Eropa ini menjadi bahan dasar bagi perkembangan antropologi pada masa-masa selanjutnya. Catatan-catatan tersebut memberikan gambaran tentang keragaman kebudayaan manusia di dunia, dan mulai menggugah rasa ingin tahu para ilmuwan untuk mempelajarinya lebih lanjut.Â
Fase Kedua: Masa Evolusi
Fase kedua perkembangan antropologi dimulai pada pertengahan abad ke-19. Pada masa ini, para ilmuwan mulai tertarik untuk mempelajari asal-usul dan perkembangan manusia. Mereka meyakini bahwa manusia telah berevolusi dari makhluk yang lebih primitif. Pada masa ini, muncul berbagai teori evolusi manusia, seperti teori evolusi Charles Darwin. Teori-teori ini memberikan pemahaman baru tentang manusia, dan menjadi dasar bagi perkembangan antropologi selanjutnya.Â
Fase Ketiga: Masa Kultural
Fase ketiga perkembangan antropologi dimulai pada awal abad ke-20. Pada masa ini, para ilmuwan mulai berfokus pada studi kebudayaan manusia. Mereka mempelajari berbagai aspek kebudayaan manusia, seperti sistem kepercayaan, bahasa, kesenian, dan adat istiadat. Pada masa ini, muncul berbagai aliran dalam antropologi, seperti aliran fungsionalisme, strukturalisme, dan antropologi simbolik. Aliran-aliran ini memberikan pemahaman baru tentang kebudayaan manusia, dan menjadi dasar bagi perkembangan antropologi selanjutnya.Â
Fase Keempat: Masa Globalisasi
Fase keempat perkembangan antropologi dimulai pada tahun 1930-an. Pada masa ini, antropologi mulai berfokus pada studi hubungan antara kebudayaan manusia dan lingkungannya. Mereka mempelajari bagaimana kebudayaan manusia berkembang dan berubah dalam konteks globalisasi. Pada masa ini, muncul berbagai pendekatan dalam antropologi, seperti pendekatan ekologi, pendekatan lintas budaya, dan pendekatan postkolonial. Pendekatan-pendekatan ini memberikan pemahaman baru tentang kebudayaan manusia dalam konteks globalisasi, dan menjadi dasar bagi perkembangan antropologi selanjutnya.Â
Fase Kelima: Masa Antropologi Kritis
Fase kelima perkembangan antropologi dimulai pada tahun 1970-an. Pada masa ini, antropologi mulai berfokus pada studi tentang keadilan sosial dan hak asasi manusia. Mereka mempelajari bagaimana kebudayaan manusia mempengaruhi kehidupan manusia, dan bagaimana kebudayaan manusia dapat diubah untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Pada masa ini, muncul berbagai gerakan dalam antropologi, seperti gerakan feminisme, gerakan anti-rasisme, dan gerakan dekolonisasi. Gerakan-gerakan ini memberikan pemahaman baru tentang antropologi, dan menjadi dasar bagi perkembangan antropologi selanjutnya.Â
Kesimpulan
Antropologi telah berkembang selama ratusan tahun, dan mengalami berbagai fase perkembangan. Setiap fase perkembangan memiliki ciri khasnya masing-masing, dan memberikan pemahaman baru tentang manusia. Pada masa depan, antropologi akan terus berkembang untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh manusia di era globalisasi. Antropologi akan berperan penting dalam memahami keragaman kebudayaan manusia, dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H