Sebagai peserta didik kita tahu bagi mana Bahayanya alergi pada anak usia dini.Ini dapat menjadi masalah yang menantang yang di alami oleh orang tua.
Menurut data yang berdasarkan survei WHO sebanyak 400 juta populasi di Dunia menderita alergi dan diperkirakan angka kejadian akan terus bertambah. Berdasarkan World Allergy angka kejadian rinitis alergi di negara Asi Pasifik yang berpenghasilan rendah dan menengah sebesar 5 -- 45% dari jumlah populasi. Menurut catatan medis di rumah sakit Hasan Bandung bagian THT -KHL di dapatkan bahwa angka sebesar 66,4% pasien dengan rinitis alergi di antara para pelajar.
Faktor risiko terkena alergi adalah di antaranya adalah tingginya paparan asap rokok maupun asap kendaraan, memiliki hewan peliharaan dan paparan Riwayat tumbuh kembang dan penyakit semasa kanak-kanak merupakan faktor terjadinya alergi, seperti kekurangan vitamin D, penyakit saluran pernapasan pada kanak -- kanak dan alergi makan pada masa kanak- kanak.
Dampaknya adalah paparan pada asap rokok terhadap anak adalah banyaknya yang di kaitkan dengan peningkatan alergi. Studi kasus di Polandia asap rokok tembakau mengandung molekul yang dapat meningkatkan stres oksidatif, meningkatkan peradangan mukosa serta meningkatkan produksi sitokin pro inflamasi seperti IL-8, IL -6Â dan TNF -a. Efek seluler dari asap rokok adalah peningkatan permea.bialitas, gangguan pembersihan mukosiliar dan produksi mucus yang berlebihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H