Mohon tunggu...
Muhammad BagjaAlviansyah
Muhammad BagjaAlviansyah Mohon Tunggu... Ilustrator - Freelance Illustrator

Freelance Illustrator

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok 133 KKN UPI: Pendampingan Pengembangan UMKM Unggulan Desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur

12 Agustus 2022   13:55 Diperbarui: 12 Agustus 2022   14:16 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 113 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Melaksanakan survei sekaligus pendampingan pengembangan usaha UMKM unggulan di Desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jum'at, (05/08/2022).

Melalui program KKN Tematik yang digelar oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dengan tema "Desa Tanpa Kesenjangan" dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) ibu Sri Wahyuni Tanshil, M.Pd., Mahasiswa Kelompok 113 UPI melaksanakan kegiatan sosialisasi sekaligus pendampingan pengembangan UMKM di Desa Sukanagalih yang bertujuan untuk membantu pelaku usaha yang memiliki kendala secara teknis dalam pemasaran produk dengan harapan agar pelaku usaha dapat memasarkan produknya dengan cakupan yang lebih luas.

Muhammad Bagja Alviansyah, salah satu Mahasiswa KKN yang ditempatkan di Desa Sukanagalih ini berpendapat bahwa program pendampingan UMKM yang dilaksanakan dilatarbelakangi oleh beberapa kendala yang dialami oleh pelaku usaha. Selain karena sulitnya mendapat target konsumen di daerah tersebut, faktor lain adalah adanya persaingan yang diakibatkan oleh adanya para pengusaha pendatang dari luar Desa Sukanagalih. 

"Permasalahan seperti kurangnya promosi yang dilakukan, serta persaingan dengan usaha pendatang diduga menjadi hambatan yang dapat dikatakan cukup berat. Terlebih, Desa Sukanagalih bisa dikategorikan merupakan daerah wisata, dimana pendatang bukan hanya wisatawan lokal, tapi juga banyak turis luar. Bagi mereka, tidak hanya kesulitan mencari produk-produk khas desa, mereka juga lebih memilih produk yang terkesan lebih umum dan mudah dijangkau. Masalahnya ialah, produk usaha putra desa masih kalah saing baik secara branding dan marketing", ujar Alvian. "Kemudian, dengan diadakannya pendampingan usaha ini yang sebelumnya telah didiskusikan dengan pihak Desa dan Karang Taruna setempat, sesuai dengan tema Desa Tanpa Kesenjangan, diharapkan dapat membantu UMKM lokal lebih dikenal baik oleh masyarakat luas dan wisatawan asing yang datang, serta bisa mendapatkan porsi yang lebih banyak dalam persaingan dengan produk usaha pendatang", tambahnya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Promosi produk memegang kunci penting dalam pengembangan usaha, promosi ini bisa dilakukan baik berbasis luring (promosi mulut ke mulut, pembuatan spanduk atau banner usaha, dll.) maupun daring (promosi menggunakan media digital). Pemasaran secara digital (Digital Maketing) akhir-akhir ini semakin dilirik oleh para pelaku usaha baik dari segi kenyamanan dan kemudahan, apalagi dengan berbagai fitur interface yang dirasa dapat memberikan pengalaman baik bagi konsumen atau pun pemilik usaha. Merangkum dari Rapitasari (2016), kepuasan pengguna baik produsen maupun pelanggan dalam menggunakan aplikasi digital marketing adalah kepuasan komunikasi, yang lebih lanjut dapat dimanfaatkan oleh produsen atau pelaku usaha dalam meningkatkan loyalitas merek atau branding yang baik sehingga produknya dapat berkembang dari segi penambahan pelanggan.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Dalam praktiknya, pendampingan pengembangan usaha yang dilakukan juga didampingi oleh Enumerator UMKM Desa Sukanagalih, yakni Ibu Elis, pelaku UMKM menjelaskan permasalahan yang dialami seperti teknis produksi dan branding produk. Pemilihan digital marketing dan pembuatan banner (spanduk) usaha dirasa cocok sebagai sarana membantu UMKM agar mencakup pasar yang lebih luas. Ibu Desty dan bapak Tedi selaku pemilik usaha "Krekes" yang diberikan pendampingan dan pembekalan usaha mengaku merasa terbantu dengan adanya promosi secara digital. 

"Penggunaan media digital sebagai sarana promosi terasa lebih bisa mencakup pasar yang luas, meskipun masih perlu penyesuaian dalam teknis penjualan dan penggunaan aplikasinya", ujarnya. "Kami sangat terbantu dengan adanya pendampingan pembuatan toko online dan juga terbantu dengan adanya spanduk usaha yang memudahkan orang untuk mencari usaha kami. Harapannya usaha Krekes dapat lebih berkembang lagi", tambah bapak Tedi.  Dengan dilakukannya kegiatan pembekalan teknis usaha ini, diharapkan UMKM desa Sukanagalih yang sebenarnya unggul namun masih terkendala dapat lebih berkembang lagi untuk kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun