Mohon tunggu...
Alvia WandaRachmawati
Alvia WandaRachmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Mahasiswa Manajeman UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Komitmen Manajemen terhadap Costing Human Resource Management (HRM) dalam Anggaran K3

4 Juni 2024   15:52 Diperbarui: 4 Juni 2024   16:55 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tokopasangpenangkalpetir.com

Disusun Oleh : 

1. Alvia Wanda Rachmawati (Mahasiswa Program Studi Manajemen UPN "Veteran" Yogyakarta)

2. Dr. Dra. Purbudi Wahyuni, MM (Dosen Program Studi Manajemen UPN "Veteran" Yogyakarta)

Komitmen manajemen terhadap costing Human Resource Management (HRM) dalam anggaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mencerminkan prioritas perusahaan dalam menjaga kesejahteraan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang aman. 

Dengan alokasi anggaran yang memadai, manajemen tidak hanya berinvestasi dalam program pelatihan K3, peralatan keselamatan, dan infrastruktur yang mendukung, tetapi juga memperkuat budaya perusahaan yang peduli terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, membantu mengurangi risiko kecelakaan kerja, meningkatkan produktivitas karyawan, dan mengurangi biaya yang timbul akibat kecelakaan dan absensi. 

Selain itu, komitmen yang kuat terhadap HRM costing dalam anggaran K3 menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan, yang dapat meningkatkan reputasi dan menarik talenta terbaik, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar keselamatan yang berlaku. 

Dengan demikian, investasi dalam K3 melalui costing Human Resource Management (HRM) bukan hanya pengeluaran, tetapi merupakan strategi jangka panjang untuk keberlanjutan dan kesejahteraan organisasi. Manajemen memahami bahwa alokasi dana yang memadai untuk program K3 tidak hanya meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan karyawan, tetapi juga mencegah kerugian akibat kecelakaan kerja yang bisa berdampak signifikan pada produktivitas dan biaya operasional. 

Dengan menetapkan anggaran K3 yang jelas dan terukur, perusahaan dapat menerapkan berbagai pelatihan keselamatan, pengadaan alat pelindung diri, serta pemeliharaan lingkungan kerja yang aman, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan moral karyawan dan efisiensi organisasi secara keseluruhan. Komitmen ini mencerminkan kesadaran bahwa keselamatan kerja adalah investasi jangka panjang yang mendukung keberlanjutan dan reputasi perusahaan di mata karyawan dan publik.

Seringkali kita mengasumsikan bahwa keputusan strategis terkait sumber daya manusia (SDM) diambil oleh para eksekutif bisnis dan departemen HR mereka. Namun, dalam realitasnya, beberapa keputusan kunci terkait talenta dan kesejahteraan karyawan sebenarnya dibuat oleh karyawan sendiri. Keputusan-keputusan ini, yang berkaitan dengan gaya hidup, kesehatan, dan kesejahteraan, memiliki dampak yang signifikan namun sering diabaikan. 

Di setiap organisasi, keputusan individu mengenai kesehatan mereka dapat berdampak pada produktivitas, moral, dan bahkan keberlangsungan operasional perusahaan. Di Indonesia, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diatur oleh Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-05/Men/1996. Implementasi sistem ini membutuhkan komitmen yang kuat dari perusahaan terhadap manajemen K3 itu sendiri. 

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam konteks ini adalah dampak ekonomi dari pilihan gaya hidup karyawan terhadap biaya layanan kesehatan. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik atau konsumsi makanan tidak seimbang, dapat menyebabkan peningkatan biaya perawatan kesehatan bagi perusahaan.

 Di sisi lain, investasi dalam program promosi kesehatan di tempat kerja dapat memberikan pengembalian investasi yang signifikan dalam bentuk peningkatan produktivitas, penurunan tingkat absensi, dan peningkatan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan. Selain itu, program bantuan karyawan, seperti asuransi kesehatan atau program kesehatan mental, juga memiliki biaya yang signifikan bagi perusahaan. 

Namun, manfaat jangka panjang dari program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan karyawan, serta meningkatkan retensi bakat dan kepuasan kerja, sering kali mengimbangi biaya yang dikeluarkan. Ketika perusahaan menginvestasikan dana dalam program K3 yang komprehensif, mereka tidak hanya mematuhi peraturan dan standar yang berlaku tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mendukung. 

Karyawan yang merasa aman dan dihargai cenderung lebih loyal dan produktif, sehingga mengurangi tingkat pergantian tenaga kerja dan biaya rekrutmen. Selain itu, kepuasan kerja yang meningkat dapat mengurangi absensi dan meningkatkan moral, yang pada gilirannya berdampak positif pada kinerja keseluruhan perusahaan. 

Dalam jangka panjang, investasi ini juga dapat mengurangi biaya yang terkait dengan kecelakaan kerja, seperti biaya medis, kompensasi, dan hilangnya waktu kerja, serta potensi biaya hukum. Dengan demikian, meskipun pada awalnya membutuhkan pengeluaran yang signifikan, program K3 yang efektif berkontribusi pada stabilitas finansial dan operasional perusahaan serta memperkuat reputasi mereka sebagai pemberi kerja yang bertanggung jawab dan peduli, yang pada akhirnya membawa manfaat yang jauh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. 

Dengan memperhatikan dampak ekonomi dari keputusan individu karyawan terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengelola risiko dan memastikan keberlanjutan operasional yang optimal.

Organisasi yang memiliki komitmen tinggi terhadap K3 cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap kesejahteraan dan keselamatan karyawan, termasuk melalui program promosi kesehatan. Biaya yang dialokasikan untuk program promosi kesehatan seperti penyediaan fasilitas olahraga, program kesehatan mental, atau edukasi tentang gaya hidup sehat mencerminkan komitmen organisasi terhadap K3. 

SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam implementasi K3 di tempat kerja. Biaya yang terkait dengan bantuan karyawan, seperti pelatihan keselamatan kerja atau pembelian peralatan pelindung diri (APD), adalah investasi dalam pengembangan SDM yang kompeten dan memahami pentingnya K3. 

Karyawan yang mendapatkan bantuan dan pelatihan yang memadai akan lebih mampu mempraktikkan perilaku kerja yang aman dan sehat. Anggaran atau biaya K3: Anggaran yang disediakan untuk inisiatif K3 mencakup berbagai biaya, termasuk biaya operasional, investasi peralatan dan fasilitas keselamatan, serta biaya promosi kesehatan. Penetapan anggaran yang memadai untuk K3 adalah manifestasi dari komitmen organisasi untuk memberikan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan berkelanjutan bagi karyawan.

Kesimpulan dari keterkaitan antara biaya yang muncul akibat bantuan karyawan dan program promosi kesehatan dengan komitmen K3 dalam organisasi, SDM, dan anggaran K3 menegaskan pentingnya investasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang optimal. Melalui pendekatan ini, organisasi menunjukkan tanggung jawabnya dalam menjaga keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan karyawan sebagai prioritas utama. 

Investasi dalam bantuan karyawan dan program promosi kesehatan bukan hanya sekadar upaya untuk memenuhi kewajiban peraturan atau standar, tetapi juga merupakan manifestasi dari nilai-nilai inti organisasi yang mementingkan kesejahteraan karyawan. Komitmen terhadap K3 juga mencerminkan kesadaran organisasi akan pentingnya lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. 

Pengalokasian anggaran yang memadai untuk K3 juga menunjukkan bahwa organisasi mengakui pentingnya investasi jangka panjang dalam keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan demikian, kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa keterkaitan antara biaya yang muncul karena bantuan karyawan dan program promosi kesehatan dengan komitmen K3 adalah wujud nyata dari komitmen organisasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Dengan mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai prioritas utama, organisasi menegaskan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan kerja yang berkelanjutan, yang tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi karyawan melalui peningkatan kesejahteraan dan keamanan kerja, tetapi juga mendukung perusahaan dalam mencapai efisiensi operasional dan reputasi yang baik, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan melalui tanggung jawab sosial yang konsisten dan kepatuhan terhadap standar keselamatan yang tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun