Perubahan iklim yang semakin nyata menyebabkan cuaca ekstrem menjadi lebih sering dan lebih intens. Fenomena ini memengaruhi banyak sektor termasuk ketahanan pangan global. Ketahanan pangan merujuk pada kemampuan sebuah negara atau masyarakat untuk menyediakan pangan yang cukup, bergizi, dan terjangkau bagi seluruh penduduknya.Â
Namun, dengan adanya perubahan iklim, ancaman terhadap ketahanan pangan semakin besar. Bagaimana perubahan iklim dan cuaca ekstrem memengaruhi ketahanan pangan? Berikut ini adalah beberapa dampaknya :Â
1. Gangguan pada Produksi Pertanian
Sektor pertanian adalah salah satu yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Variabilitas cuaca, seperti perubahan suhu, curah hujan yang tidak menentu, serta peningkatan frekuensi kekeringan dan banjir, dapat merusak tanaman yang selama ini menjadi sumber utama pangan.Â
Misalnya, suhu yang terlalu tinggi dapat merusak pertumbuhan tanaman padi, jagung, atau gandum, sementara kekeringan panjang dapat mengurangi hasil panen secara drastis.
Selain itu, curah hujan yang tidak terdistribusi dengan baik dapat menyebabkan gagal panen. Di beberapa daerah, hujan yang terlalu banyak dapat menyebabkan tanah menjadi tergenang, sementara di tempat lain kekeringan berkepanjangan membuat tanah menjadi kering dan tidak subur. Perubahan iklim ini membuat pola produksi pertanian menjadi lebih tidak dapat diprediksi, yang berisiko pada pasokan pangan.
2. Menurunnya Kualitas Tanah
Perubahan iklim dapat memperburuk kondisi tanah yang digunakan untuk pertanian. Kenaikan suhu dapat mempercepat proses penguapan air dari tanah, sementara perubahan pola curah hujan dapat menyebabkan erosi tanah.Â
Di beberapa wilayah, tanah yang tererosi atau terdegradasi akan kehilangan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Tanpa upaya untuk pemulihan atau konservasi tanah, hasil pertanian akan semakin menurun, memengaruhi ketahanan pangan jangka panjang.
 3. Perubahan Distribusi Hama dan Penyakit
Perubahan suhu dan pola curah hujan dapat menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi berkembangnya hama dan penyakit tanaman. Hama yang sebelumnya tidak dapat bertahan di suatu daerah mungkin akan menyebar lebih luas karena suhu yang lebih hangat dan kelembapan yang meningkat. Hal ini dapat mengancam hasil panen dan kualitas produk pertanian, memperburuk kelangkaan pangan.