Hidupnya sudah mulai membaik, namun kedatangan Rajendra seperti bidadara yang tersesat dan turun ke bumi melalui tulisan Djaduk sebagai Te Heya, sangat mengejutkannya. Dia berusaha menerima hal yang tidak masuk akal itu. Namun, semakin hari, Rajendra semakin menunjukkan sikap yang aneh daripada sebelumnya.Â
Di rumah, Rajendra tengah berdebat kembali dengan seseorang yang wajahnya hampir mirip dengannya, hanya saja dia berkumis tipis.Â
"Mas!!" Terdengar suara perkelahian antara dua lelaki yang saling memanggil "Mas". Â Apakah Rajendra memiliki alter ego?
Disini penulis menunjukkan bahwa sosok Rajendra memiliki alter ego.
Pada bab 9: penulis menunjuak alur cerita bahwa Djaduk pergi ke psikolog untuk menanyakan terkait hal umum.
"Saya turut berduka untuk Djaduk."Â
"Ibu, saya juga ditinggalkan oleh seorang lelaki yang bersama saya selama kurang lebih 6 tahun. Tapi kematian memisahkan kami berdua. Saya masih memiliki banyak trauma, terutama karena saya pernah percaya pada sosok teman yang juga mengecewakan."Â
"Tentu saja kamu akan menemukan pasangan baru yang lebih baik. Jangan lupa untuk menyembuhkan dirimu terlebih dahulu, ya..."Â
"Tapi akhir-akhir ini saya merasa diteror kembali melalui mimpi oleh mereka, kecuali orang yang sudah tiada."
Temanya, selalu berusaha mensupprotnya akan tetapi apakah temanya baik? berikut ungkapan sang teman.
"Astaga, apakah kamu terkena sihir...?"Â