Mohon tunggu...
Alvi AmaliaNur
Alvi AmaliaNur Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

https://instagram.com/al.writers_art_?igsh=NTc4MTIwNjQ2YQ==

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Novel "Rajendra" Penulis Djaduk Eps. 4

30 April 2024   14:32 Diperbarui: 30 April 2024   15:00 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menuju review Novel Rajendra pada Bab selanjutnya yaitu, Bab 4 sampai bab 7. 

Di bab 4 ini, penulis menuliskan terkait kisah bintang biru dari The seven sister. Berikut penggalanya; The Seven Sisters adalah anak-anak dari Atlas, dan Pleion. Selain dikenal sebagai tujuh putri, Pleiades juga dikenal sebagai Messier 45, sebuah gugus bintang terbuka yang terletak di konsentrasi Taurus Utara-Barat. Gugus ini memiliki bintang biru terang dan bersinar terang.  Disini penulis menunjukan terkait kondisi dari pikiran tokoh utamanya yaitu, Djaduk yang mulai bingung menagapa dia menuliskan tentang cerita diatas. Kondisi ingatanya belum pulih secara total, ia bertanya-tanya dapat dari mana cerita tersebut? Faktanya di bab ini penulis membuat tokoh utamanya terkejut saat Rajendra tidak memiliki jantung. Apakah memang benar Rajendra yang hanya manusia biasa dapat bertahan tanpa jantung? Penulis masih belum menjelaskan secara detail, sudah pasti ada misteri di balik cerita Djaduk dan Rajendra. Dan lagi penulis menutup kisah tokoh utamanya dengan dialihkan menuju kisah fantasi dari novel sang tokoh utamanya yaitu, Djaduk melihat kembali novelnya. Berikut penggalan terakhir pada bab 4 rajendra; “Jika sudah 100 tahun yang lalu, berarti Rajendra sekarang sudah berusia ratusan tahun dong. Tapi, wajahnya tetap terlihat muda,” monolog Djaduk setelah mempelajari semua cerita tersebut. Ia pun kemudian berpikir; ‘apakah aku memiliki hubungan dengan bintang biru itu? Karena aku yakin bahwa selama hidup ini, aku tidak pernah memiliki kemampuan khusus seperti "indigo" atau "lightworker" yang sejenis. Apalagi aku menjadi skeptis dengan hal di luar nalar karena suatu hal.’

Mimin dan pembaca mungkin masih belum menemukan maksut dari misteri cerita penulis dengan segala intriknya, hingga belum terjawab sampai di bab ini.

Bab selanjutnya dalah bab 5 : Disini,  penulis meceritakan terkait kondisi psikologis tokoh utamanya semakin terguncang dengan di hadirkanya hal-hal yang berada di luar nalar sang tokoh utama hingga dia harus berkali-kali salah sasaran yang terkesan menuduh tokoh Rajendra.  Namun, penulis memberikan sebuah bocoran terkait orang-orang ahli kebatinan namun Djaduk di buat denial oleh penulis. Konflik utama di buka, Rajendra di hukum dalam toilet.

Bab selanjutnya, bab 6 : Penulis mulai membuat konflik sedikit lebih berkembang namun dengan polesan romansa antara Djaduk dan Rajendra yang mulai tumbuh benih-benih cinta. Penulis membuat pengembangan cerita setelah konflik dengan meredam kisah keduanya agar stabil dalam ceritanya yang mana konflik mulai reda diantara Djaduk dan Rajendra. Konflik pertama pada bab 5 ini masih awalan sehingga peredamnya juga masih ringan.

Bab selanjutnya, bab 7 : Penulis mulai menunjukkan sisi lain dari Rajendra, POV III. Penulis mendatangkan tokoh Ratna yang memiliki kemampuan kesadaran spiritual salah satu anggota "lightworker". Dari sini penulis menunjukkan klu terkait Rajendra dengan datangnya sosok Ratna. Akan tetapi, tokoh utama sang penulik yang sangat logic tetap tak mempercayai segala ucapan Ratna. Djaduk masih belum terhipnotis dengan ucapan-ucapan Ratna sehingga, dia tetap mempercayai Rajendra. Berikut penggalan dialog antara Djaduk dan Ratna.

“Djaduk, di rumah tinggal dengan siapa?” tanya Bu Ratna. 

“Em... saya tinggal sendirian saja, Bu...” jawab Djaduk. Dalam sekejap, Bu Ratna dapat melihat bahwa Djaduk sedang berbohong. Namun, dia memilih untuk tidak mempermasalahkannya. 

“Aku sarankan jangan percaya pada siapapun. Jangan mau dibodohi. Orang yang ada di rumahmu adalah pesuruh dari keluargamu di rumah,” kata Bu Ratna. 

“Mak, maksud Ibu apa... ya?” tanya Djaduk bingung. 

“Kalau kamu ingin tahu lebih banyak, ini alamat rumahku,” Bu Ratna memberikan kartu namanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun