Mohon tunggu...
Siti AlviaWarda
Siti AlviaWarda Mohon Tunggu... Mahasiswa - you are worth

Jadilah seperti abbot Vallet

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Belajar Anak dengan Membantu Peran Orang Tua sebagai Guru dari Rumah

2 September 2021   14:48 Diperbarui: 2 September 2021   15:18 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu mata kuliah dengan tujuan utama untuk memberikan pengalaman pengabdian dan pemberdayaan masyarakat kepada mahasiswa. Melalui KKN mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam bentuk keterlibatan sebagai peran di masyarakat dan memberikan manfaat bagi mahasiswa maupun masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan KKN tahun 2021 ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember (Unej) menjalankan program KKN dengan model Back to Village (BTV) dan Kolaboratif Astra-Universitas Jember. 

Perubahan atau refocusing Model KKN Ini tentunya tidak lepas dari kebijakan pemerintah terkait pembatasan sosial yang meminimalisir adanya aktifitas yang melibatkan banyak orang serta dengan adanya pergerakan mahasiswa dari tempat (domisilinya) saat ini, guna mencegah penyebaran virus Covid-19(Corona Virus Desease). Salah satu lokasi yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan KKN yakni Dusun Beringin. 

Dusun ini berlokasi di Desa Pohsangit Leres, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Desa Pohsangit Leres sendiri memiliki luas sebesar 1.6 mi dengan pusat berada di Dusun Kukun. Jumlah dusun yang dimiliki Desa Pohsangit Leres sebanyak 4 dusun termasuk salah satunya yaitu Dusun Beringin.

Sejak April 2020, pemerintah pendidikan di Indonesia memulai kebijakan baru diadakannya program sekolah dari rumah. Kebijakan tersebut merupakan solusi pemerintah untuk mencegah kenaikan angka positif covid-19. Oleh sebab itu hingga bulan ini sekolah-sekolah di desa Pohsangit Leres mengikuti kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. 

Sebanyak tiga sekolah dasar menerapkan belajar dari rumah. Diantaranya SDN (Sekolah Dasar Negeri) Pohsangit Leres 1, yang hanya menginjinkan siswanya masuk sekolah untuk meminta tugas dari guru mata pelajaran terkait. SDN Pohsangit Leres 2 juga menerapkan kebijakan yang sama dengan SDN Pohsangit Leres 1. 

Satu-satunya sekolah yang menerapkan kebijakan siswanya dapat belajar di sekolah adalah MI (Madrasah Ibtidaiyah) Tarbiyatul Hidayah. Sekolah ini menerapkan protokol kesehatan seperti memberikan masker pada anak dan mengharuskan anak cuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki kelas. sekolah ini menerapkan sistem Sift atau pergantian. 

Yakni dimulai dari kelas 1 hingga 3 masuk pada hari senin hingga kamis, dan untuk kelas 4 hingga 6 masuk pada hari jumat hingga sabtu. Jam yang diterapkan juga tidak sepenuhnya seperti penerapan kurikulum sebelum diadakannya kebijakan sekolah dari rumah. Jika sebelumnya masuk dari jam 7.00-12. 00, kini dimulai dari jam 7.00-9.00.

Sebagian besar orang tua mengeluh akan kebijakan baru sistem pendidikan di sekolah-sekolah desa Pohsangit Leres. Para ibu mengatakan bahwa sebenarnya mereka kurang mendukung adanya kebijakan tersebut. Pasalnya anak yang sekolah dari rumah, tidak begitu efektif kegiatan belajarnya. 

Anak menggunakan waktu liburnya dengan bermain game di hanphone. Apabila para ibu menyuruh mereka untuk mengerjakan soal yang telah diberikan oleh gurunya, anak biasanya akan memarahi ibunya. Alasan-alasan seperti lelah, diucapkan oleh anak. Hingga membuat si ibu tidak tega untuk menyuruhnya. Namun, para ibu ini juga menyadari bahayanya apabila anak mereka masuk sekolah.

Program KKN UNEJ BTV 3 menyajikan 5 topik atau tematik  yang dapat mahasiswa pilih. Salah satunya yaitu program literasi desa pada masa pandemi Covid-19. Apabila dikaitkan dengan kondisi yang terjadi di Desa Pohsangit Leres, maka tema ini bisa menjadi program untuk membantu masyarakat. 

Selama 30 hari saya sebagai peserta KKN BTV 3 UNEJ akan mengabdi pada sasaran terkait program kerja yang akan saya lakukan. Yaitu membantu masyarakat yang mengeluh akan kebijakan pendidikan saat ini. program saya adalah membuatkan jadwal untuk anak atas izin orang tua. Dan membantu orang tua mengganti peran guru di sekolah. Ada 6 sasaran yang saya tuju. Keenam sasaran ini sebenarnya saya meminta rekomenasi pada kepala sekolah masing-masing sekolah dasar yang berada di desa Pohsangit Leres.  

Saya memanfaatkan kebiasaan anak untuk dijadikan metode belajar. Seperti bermain game yang dicontohkan di TikTok atau mengajarkan pada anak cara mengucapkan huruf dalam bahasa inggris, menggunakan karakter-karakter yang ada di game FreeFire.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun