Mohon tunggu...
Alvha Chewwy
Alvha Chewwy Mohon Tunggu... -

your life is your choise :)\r\njangan ambil pusing masalah yang ada di sekitar anda.. :)\r\napapun yang terjadi bersabarlah dan tersenyumlah... :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Penipuan Seminar DIKTI, Uang Jutaan Melayang

27 September 2012   05:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:37 1867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_214907" align="aligncenter" width="400" caption="Ilustrasi/ Admin (shutterstock)"][/caption] kisah ini saya dapatkan beberapa jam yang lalu. tepatnya tanggal 27 September 2012 jam 08:30:21. sekitar pukul 07.30 saya mendapatkan telp dari PR 3 Bidang Kemahasiswaan UIN Sunan Kalijaga Bp. Dr. Akhmad Rifa'i yang inti dari telfonnya yaitu, apakah saya sudah mendapatkan sms tentang seminar yang akan diadakan DIKTI di jakarta... tapi pada saat itu saya benar2 tidak tahu menahu tentang informasi tersebut. tidak lama kemudian, saya mendapatkan sms begini Sy Dr. Akhmad Rifa'i (PR bidang kemahasiswaan UIN SUKA) Yth, Khoirunnisa Alva Siwi (NIM : 10210106) di minta hbngi sekarang Bpk Prof.Dr.H.Musa Asy'arie 08161923230. ditunjuk Hadir Dlm Seminar Pengembangan Karakter dan Kewirausahaan Mahasiswa dari Dikti tgl 29/30 Sep di Htl Brbdr Jkt,trims. perasaan senang bahagia tidak ternilai waktu saya mendapatkan sms itu. waktu itu saya memang sedang di kos. saya meluapkan kegembiraan itu dengan ngobrol bersama mba kos. mba kos yang memang dia baik hati itu langsung mengucapkan selamat kepada saya dan berkata "selamat ya nis... mudah - mudahan di permudah deh acaranya..." heemm... tapi sebenarnya masih ada kebingungan dan keraguan juga ketika mendapatkan sms itu... masa iya saya yang suruh berangkat ke jakarta??? masih di barengi dengan rasa bingung, gembira dan penasaran itu saya sms "rektor" jadi-jadian itu.. saya menanyakan perihal seminar itu. dan sirektor jadi - jadian itu bilang kalo saya emang bener2 di undang untuk datang di seminar dikti itu... saya menghubungi ibu saya yang sedang dirumah.. perasaan beliau senang sekali dan bangga kepadaku kalo aku emang salah satu yang ditunjuk untuk menjadi perwakilan UIN di seminar itu. tidak lama setelah saya telfon ibu saya, saya ditelfon sama bepak rektor jadi - jadian itu... dia ngomong kalo saya diundang untuk berangkat seminar di jakarta... (bla.. bla.. bla.. seperti yang saya ceritakan diatas) saya sebelumnya mikir, kok saya yang menjadi perwakilan fakultas yang ikut di seminar itu?? padahal saya tidak begitu eksis di kampus.. tapi aku berkhusnudhon bahwasanya pihak rektorat itu tahu kalo saya aktif di salah satu UKM kewirausahaan, makanya saya yang ditunjuk untuk mengikuti seminar tsb. telfon berlanjut, dan rektor jadi - jadian tanya apakah saya mempunyai no rekening atau tidak, saya bilang punya. dan setelah itu saya disuruh memberitahukan no rekening saya ke rektor jadi - jadian itu. tadinya saya memberikan no rekening BSM, tapi dia mintanya no rekening BRI supaya mudah dalam penransferan. ya sudah saya kasihkan no rekening BRI (sebenarnya itu bukan no rekening saya, tapi no rekening umat. dan uang yang ada di rekening BRI itu uang untuk membiayai pembelajaran anak jalanan dan anak2 faqir iskin. jadi uang itu benar2 bukan milik saya). setelah memberikan no rekening itu, saya langsung diminta untuk pergi ke atm terdekat. awalnya saya ditanya apakah saya lagi drumah atau di kampus, ya saya bilangnya sih masih di kos dan nanti ada kuliah jam 13.00. bodohnya saya :( sayapun pergi ke ATM terdekat untuk proses transaksi. rektor jadi - jadian itu bilang kalo saya akan diberikan no cek yang bisa langsung masuk ke ATM. disitu saya benar2 seperti tidak sadarkan diri. langsung bilang ya ya ajah ke rektor jadi - jadian itu.. dan akhirnya uangku melayang 1.400.000 ke no rekening BRI 751201000109509 atas nama Heri kurniawan :( (saya sebelumnya sudah bilang kalo uang yang di ATM itu bukan uang saya. setelah saya transaksi itu, saya belum sadar kalo memang sesungguhnya saya ditipu. tidak hanya itu, kejadian  masih berlanjut... rektor jadi - jadian : "ada ATM lain gak selain BRI dan BSM??" saya : "heemmm... (sambil mikir) ada pak ATM teman saya" rektor jadi - jadian : "yaudah tolong pake ATM temannya itu untuk proses transaksi" saya : "pak.. tapi itu bukan BRI, tapi bank Mu'amalat" rektor jadi - jadian : "iya gak papa... muamalat juga bisa" saya : "iya pak.." tidak lama kemudian saya balik ke kos dan meminjam ATM teman saya untuk proses transaksi biaya akomodasi dan perjalanan ke jakarta dari dikti sebesar 5.000.000 saya di telfon lagi sama rektor jadi - jadian dan melanjutkan transaksi itu.. rektor jadi - jadian : "coba masukkan ATM muamalatnya di Bank BRI saya biar cepat" saya : "iya pak sudah.." rektor jadi - jadian : "coba cek dulu sadonya ada berapa" saya : "23.000 pak.. " (memang sebelumnya si rektor jadi - jadian itu menanyakan berapa jumlah saldo yang ada di ATM saya) rektor jadi - jadian : "wah kalau saldonya segitu mah tidak bisa untuk melakukan transaksi... coba cari ATM yang lain. BNI atau BCA yang saldonya ya minimal sebesar 900.000" saya : "hahhh....????????" (bengong dan saya baru sadar kalau saya memang benar2 lagi DITIPU) Ya Rabbi... betapa sakit hatinya saya... saya langsung pergi ke bank BRI untuk melakukan konfirmasi dan menceritakan hal tersebut kepada pihak bank... pihak bank mencoba untuk mengecek dan menindaklajuti kasus saya itu... teman2 cerita ini mungkin bisa diambil hikmahnya untuk jangan sekali2 percaya pada hal2 yang kita belum pasti kebenarannya... kesalahan saya juga saya belum konfirmasi ke pihak rektorat apakah seminar itu benar2 ada atau tidak... yah... mudah2n hal ini tidak terjadi kepada para pembaca. saya hanya bisa berdo'a mudahan si rektor jadi - jadian itu mendapatkan ganjaran yang setimpal. karna uang yang diambil itu sebagian bukan hak saya... dan doakan ya mudah2n Koin Cinta Pendidikan (organisasi yang bergerak di bidangn pendidikan anak jalanan dan anak2 kecil yang memang membutuhkan pendidikan) bisa sukses dan mendapatkan imbalan kebaikan yang lebih besar.... :) amin....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun